Tak Bisa Lagi Andalkan Pariwisata, DLH Gianyar Targetkan Pemasukan dari Iuran Sampah Rp 2 Miliar

Kondisi tersebut, diduga merupakan salah satu strategi Pemkab Gianyar dalam mencari pendapatan di luar pariwisata.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/ Rizal Fanany
Ilustrasi Sampah 

Serta menjajaki kerjasama dengan perbankan untuk menerapkan sistem E-Restribusi dan pungutan lewat lembaga perbankan.

"Kami juga menerapkan sistem E-Retribusi terpadu pada pedagang pasar se-Kab Gianyar. Yaitu Retribusi Pasar, Retribusi Parkir, dan Retribusi sampah, menjadi dalam satu sistem pemungutan, sehingga lebih efektif dan efesien," ungkapnya.

Pihaknya juga akan menunjuk satu kelurahan di Kota Gianyar, untuk dijadikan pilot project sistem pemungutan retribusi dan pelayanan persampahan.

"Semua langkah tersebut, saat ini sudah dalam proses kajian dan koordinasi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Paling lambat akhir tahun 2021 sudah bisa diterapkan," tandasnya.

Disebabkan PAD Gianyar yang tidak lagi berpusat pada pariwisata, menyebabkan target pendapatan DLH Gianyar pun direvisi.

Dimana, retribusi pelayanan persampahan awalnya ditargetkan dalam APBD 2021 sebesar Rp 280 juta.

Namun jika sistem itu diterapkan secara maksimal, maka pendapatan tersebut akan mencapai Rp 2 miliar lebih.

"Kalau ketiga sistem itu berjalan lancar, potensi PAD-nya sampai Rp 2 miliar lebih dalam setahun," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved