Berita Bali

Waspada Uang Palsu Beredar di Denpasar, BI Bali Sebut Kebanyakan Pecahan Rp 50.000

Warga Kota Denpasar dan umumnya Bali wajib mewaspadai peredaran uang palsu di tengah-tengah masyarakat

Adrian Amurwonegoro/Tribun Bali
Penampakan uang palsu (di atas) dan uang asli. Uang palsu tersebut didapati oleh penjual bakso di Denpasar, Sabtu 22 Mei 2021 - Waspada Uang Palsu Beredar di Denpasar, BI Bali Sebut Kebanyakan Pecahan Rp 50.000 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Warga Kota Denpasar dan umumnya Bali wajib mewaspadai peredaran uang palsu di tengah-tengah masyarakat serta harus menjadi perhatian dari pihak berwenang.

Pasalnya, baru saja seorang pedagang bakso di kawasan Jalan Raya Pemogan, Kepaon, Denpasar, menjadi korban pembeli yang melakukan transaksi pembayaran dengan uang palsu nominal Rp 20.000.

Sang penjual Bakso Ragil, Sigit (28) kini lebih waspada dalam menerima pembayaran dari pembeli di warung baksonya.

Tak hanya nominal Rp 50.000 dan Rp 100.000 saja yang dicek keasliannya, pembayaran dengan nominal uang Rp 20.000 pun kini diwaspadai dengan dicek, dilihat, diraba dan diterawang oleh penjaga penerima uang.

Baca juga: Uang Palsu Beredar di Denpasar, BI Bali Ingatkan Hati-hati, Sebut Pecahan Rp 50 Ribu Mendominasi

"Kemarin kami habis terima pembayaran dari pelanggan dan diketahui ada uang palsu setelah uang itu kami pakai kembalian ke pelanggan lain. Lalu dipakai beli bensin. Penjual bensin mengatakan, uang itu palsu lalu pelanggan yang sebelumnya membeli bakso ke kami mengembalikan dan menginformasikan uang palsu itu. Dan saya ingat memang dia sempat beli bakso di sini," kata Sigit kepada Tribun Bali.

"Ternyata setelah dicek, benar itu uang palsu. Makanya sekarang kami lebih waspada. Tidak tahu siapa pelakunya, sebab saat itu pas ramai pelanggan. Dan uang pembayaran langsung ditumpuk saja. Kejadian Jumat 21 Mei 2021 kemarin," imbuhnya.

Sigit pun kini lebih waspada dan tidak ingin kejadian ini terulang maupun menimpa pelaku usaha atau warga lainnya.

"Semoga tidak ada korban lain dan menjadi perhatian pihak berwajib," ucapnya.

Tribun Bali pun sempat mengecek langsung keaslian rupiah nominal Rp 20.000 itu.

Setelah dilihat, diraba dan diterawang serta dibandingkan dengan uang rupiah asli terlihat perbedaan, meski tidak begitu terlihat secara kasat mata.

Seperti dari segi tekstur yang lebih mudah sobek, dari bentuk (besar kecil potongan uang) cenderung lebih kecil dari rupiah asli, maupun hasil cetakan tidak terlihat jelas tulisan Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia) di bawah tulisan Dua Puluh Ribu Rupiah kiri, pada bagian kiri bawah.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho meminta masyarakat untuk memastikan keaslian uang yang didapat dengan mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah.

"Dengan cara Dilihat, Diraba dan Diterawang (3D) atau menggunakan alat bantu seperti sinar ultra violet," kata Trisno saat dikonfirmasi Tribun Bali, Sabtu.

Pria kelahiran Cilacap 1965 ini mengatakan, jika ragu dengan uang yang didapat, masyarakat bisa meminta bantuan perbankan atau melakukan konfirmasi secara langsung ke BI.

Ia menjelaskan, data temuan uang palsu di Bali, pada Triwulan Pertama tahun 2021 tercatat peredaran uang palsu turun secara signifikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved