Berita Denpasar

Ini Hasil Pemeriksaan Luar Jenazah Pria yang Ditemukan di Indekos Jalan Pulau Sebatik Denpasar

Korban diduga meninggal dunia karena sakit hipertensi yang dideritanya dan penyakit korban kambuh setelah ia sempat mengikuti vaksinasi Covid-19

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Firizqi Irwan
Penemuan mayat laki-laki disalah satu kos di Jalan Pulau Sebatik, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali pada Senin 24 Mei 2021. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sebelumnya telah diberitakan bahwa terdapat penemuan jenazah atas nama Muhammad Abdul Malanua disalah satu kos di Jalan Pulau Sebatik, Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat, Kota Denpasar

Korban diduga meninggal dunia karena sakit hipertensi yang dideritanya dan penyakit korban kambuh setelah ia sempat mengikuti vaksinasi Covid-19.

Setelah ditemukan, selanjutnya jenazah korban dibawa langsung ke Instalasi RSUP Sanglah Denpasar guna pemeriksaan lebih lanjut.

Dan ketika ditemui, Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Kunthi Yulianti pada, Senin 24 Mei 2021 mengatakan pihaknya menerima jenazah tersebut pada pukul 10.00 Wita dan melakukan pemeriksaan jenazah pada pukul 11.25 Wita.

Baca juga: BREAKING NEWS - Penemuan Mayat Lelaki Gegerkan Warga di Jalan Pulau Sebatik Denpasar Bali

"Kami tadi terima jam 10.00 Wita dilakukan pemeriksan jenazah 11.25 Wita. Setelah melakukan pemeriksaan jenazah, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ungkapnya.

Sementara itu, lebih lanjutnya dr. Kunti juga mengatakan bahwa, Polisi sudah melakukan investigasi dan berkoordinasi dengan pihaknya.

Dan untuk menentukan penyebab pasti kematian, itu memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dari dokter forensik, saksi, hingga pemeriksaan TKP.

"Jadi dari Polisi sendiri sudah menyerahkan jenazah ke keluarga, tadi dari Polisi sudah selesai.

Untuk sebab kematian dari pemeriksaan luar kita tidak bisa (tahu penyebab), kalo mau tahu sebab kematian harus otopsi.

Mungkin karena ada pertimbangan dari pihak keluarga, polisi juga cukup investigasi dan sebagainya, sehingga tidak dilakukan otopsi.

Jadi kalau dari pemeriksan luar saya tetap mengatakan penyebab kematian tidak dapat ditentukan," jelasnya.

Sedangkan tanda sebab kematian diperkirakan 6 hingga 12 jam sebelum pemeriksaan di Forensik dilakukan.

"Jadi kalau tadi jam 11.00 perkiraan sekitar jam 05.30 sampai 23.00 malam, Minggu (23 Mei 2020) lalu, kita hanya memperkirakan," sebutnya.

Pihaknya sendiri tidak menerima informasi bahwa korban sebelumnya mengikuti vaksinasi, ia mengaku tidak tahu pasti apakah betul korban habis divaksin, dan pihaknya melakukan pemeriksaan luar atas dasar permintaan polisi.

Baca juga: Ini Identitas Mayat Lelaki yang Ditemukan di Jalan Pulau Sebatik Denpasar, Diduga Sempat Ikut Vaksin

"Jadi dari polisi yang sudah investigasi di sana mengatakan cukup, maka jenazahnya bisa diserahkan ke keluarga maka kami mengikuti sesuai permintaan polisi, bahwa jenazah bisa diserahkan.

Dan karena, ini termasuk katagori unditerminded (kematian tidak jelas) nggak tahu sakit, nggak tahu apa, jadi polisi harus identifikasi, saya melakukan pemeriksaan luar jenazah sesuai permintaan," imbuhnya. 

Seperti diberitakan, warga di salah satu kos di Jalan Pulau Sebatik, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki.

Kejadian yang terjadi pada Senin 24 Mei 2021 pagi, membuat warga di sekitar lokasi keluar dan mencari tahu mayat lelaki yang ditemukan di dalam kamar tersebut.

Menurut tetangga korban yakni Yanuar Rendi Wijaya (35) saat ditemui Tribun Bali, ia baru mengetahui korban tidak bernyawa setelah sempat memanggil tetangganya tersebut.

"Tadi pagi baru gedor pintu kamarnya tapi tidak ada suara, saya buka pintunya dari situ saya langsung lapor ke klian banjarnya," ujar Yanuar, Senin 24 Mei 2021 pagi.

Lebih lanjut saat ditemukan, saksi terkejut tetangganya yang diketahui bernama Muh Abdul M (42) sudah terbujur kaku didalam kamar.

Menurut keterangan saksi, korban diduga meninggal karena riwayat sakit yang ia deritanya selama ini.

"Setahu saya dia punya sakit darah tinggi," tambah Yanuar kepada Tribun Bali.(*)

Artikel lainnya di Berita Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved