Berita Jembrana

Desa Candikusuma Jembrana Jadi Kampung Kerapu, Ekspor Hingga China dan Amerika

Terlebih dengan ditetapkannya Desa Candikusuma, salah satu dari sembilan kampung kerapu di Indonesia.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Noviana Windri
ist
Penebaran benih ikan kerapu di keramba Perairan Desa Candikusuma oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, Selasa 25 Mei 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Bupati Jembrana I Nengah Tamba , menargetkan Kabupaten Jembrana sebagai daerah pemasok kerapu.

Terlebih dengan ditetapkannya Desa Candikusuma, salah satu dari sembilan kampung kerapu di Indonesia.

Yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Kerapu dengan sistem hybrid atau kerapu persilangan, yang dikelola pembudidaya Desa Candikusuma ini pun diekspor hingga ke mancanegara. Mulai dari Amerika China hingga Sinagpura.

Ketua Kelompok Budidaya Ikan Kerapu Manik Segara Candikusuma, Agus Sulaimi, menyatakan, bahwa jenis kerapu yang ditebar atau budidaya ada dua jenis, yakni kerapu cantik dan cantang.

Tidak Hanya Soal Formula 1, Ini Pemaparan Bupati Tamba Angkat Potensi Jembrana

Bupati Tamba dan Dirjen Bimas Hindu Tinjau Lokasi Sekolah Rintisan Hindu di Manistutu Jembrana

Ditebar di tahun ini ada sekitar 80 ribu ekor, dan masih bibit.

Untuk sampai bisa di panen, dari jumlah yang ditebar ada sekitar 60 ribu ekor yang bisa bertahan hidup, atau sampai ukuran 700 gram.

“Kalau satu masa kali panen atau enam bulan bisa sekitar 36 ton per panen. Dan kami melakukan penebaran sudah sejak lima tahun lalu,” ucapnya Selasa 25 Mei 2021.

Ia menjelaskan, bahwa kerapu hybrid ini, hanya diminati oleh beberapa negara, seperti China Singapura dan Amerika.

Sayangnya untuk saat pandemi belum dapat dikirim ke China karena tidak adanya permintaan, begitu juga di Amerika dan Singapura.

Untuk negara China biasanya akan memesan ikan dengan kondisi hidup.

Sedangkan Amerika dan Singapura, ikan sudah di fillet atau teriris.

“Kalau untuk hidup biasa kami kirim melalui sumber kima. Kalau untuk Amerika karena meminta fillet maka kami kerjasama dengan perusahaan di Benoa,” ungkapnya.

Untuk aaat ini, sambungnya, permintaan kerapu mancangera atau ekspor nyaris tidak ada (pandemi).

Sedangkan, untuk lokal atau wilayah Indonesia cukup rendah.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved