Mutih, Berikut Makna Puasa dalam Agama Hindu

Dalam Agama Hindu juga mengenal puasa. Sebab puasa merupakan bagian dari ritual agama, baik agama Hindu, Islam, Budha atau agama lainnya.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: M. Firdian Sani
kompas.com
Ilustrasi - Mutih, Berikut Makna Puasa dalam Agama Hindu 

Yang telah dijelaskan bahwa tujuan berupawasa, adalah untuk menerapkan ajaran agama Hindu dengan memuja kemahakuasaan-Nya agar mencapai tujuan hidup dalam agama Hindu.

Yaitu  Moksartham Jagadhita ya ca iti Dharma.

Pelaksanaan upawasa, kata dia, harus dilandasi dengan niat dan keyakinan yang mendalam dalam menerapkan ajaran Dharma atau ajaran agama Hindu.

Dalam pelaksanaanya dilandasi dengan memuja Tuhan, dengan sarana canang asebit sari atau pejati bahwa ada niat untuk berpuasa sehingga mendapat tuntunan-Nya.

Niat dan Tata Cara Puasa Syawal 2021, Diutamakan Dikerjakan Berurutan dan Jadi Qadha Puasa Ramadhan

"Begitu juga saat mengakhiri upawasa, juga melaksanakan persembahyangan dengan tujuan menyampaikan rasa syukur karena telah berhasil berupawasa," imbuhnya. 

Upawasa yang dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali, biasanya pada hari suci Siwaratri, hari suci Nyepi, hari suci Purnama atau Tilem.

Kemudian pada hari kelahiran, atau sesuai dengan keinginannya.

"Umat Hindu di Bali tidak mengenal puasa Senin dan Kamis, ini kemungkinan keyakinan Hindu kejawen," ucapnya.

Pada saat upawasa, umat tidak makan dan minum selama 24 jam.

Ledakan Petasan Jelang Buka Puasa di Kebumen, 3 Orang Tewas

Setelah selesai itu, barulah makan. 

Lalu tata cara makannya, didahului dengan minum air putih, serta makan yang lembut terlebih dahulu agar tidak mengganggu pencernaan.

"Berkah dan hikmah atau tujuan yang dapat dipetik dari melaksanakan upawasa sangat luar biasa," tegasnya.

Diantaranya dapat atau mampu mengendalikan hawa nafsu.

Sehingga bisa mengendalikan diri dengan menerapkan ajaran agama.

Ledakan Petasan Jelang Buka Puasa di Kebumen, 3 Orang Tewas

Sehingga mencapai kebahagiaan lahir batin serta jiwa dan pikiran jadi Shanti dan Jagadhita.

Ada pula puasa mutih.

Dimana artinya hanya makan nasi putih saja tanpa lauk- pauk serta minum air putih saja.

"Tujuannya untuk meningkatkan kekuatan spiritual atau untuk meningkatkan dan mematangkan ilmu yang dipelajari tentang ilmu kebatinan," sebutnya. (*)

Ikuti berita menarik lainnya di Tribun Bali

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved