Berita Jembrana
Penghematan PAD, Program Infrasturktur dan Mal Pelayanan Publik Jembrana Ditunda Sementara
Nengah Tamba mengakui, bahwa telah dilakukan peghematan pada program non prioritas. Sehingga dana akan dialokasikan pada program prioritas.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Masa pandemi merupakan masa sulit untuk tumbuhnya perekonomian di tengah masyarakat.
Karena itu, Pemerintah daerah Kabupaten Jembrana pun kini sedang berhemat untuk menggenjot PAD (Pendapatan Asli Daerah).
Yakni dengan cara menunda sementara pembangunan infrastruktur dan mal pelayanan publik yang menggunakan APBD Kabupaten.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengakui, bahwa telah dilakukan penghematan pada program non prioritas.
Sehingga dana akan dialokasikan pada program prioritas.
Program yang ditunda ialah pembangunan infrastruktur dan lanjutan pembangunan mal pelayanan publik.
• Pembangunan Mal Pelayanan Publik Terancam Ditunda, Efisiensi Jika PAD Turun Akibat Virus Corona
• Pembangunan Mall Pelayanan Publik Klungkung Bali Resmi Dibatalkan, 3 Pengerjaan Fisik Harus Ditunda
Hal ini dikarenakan program pembangunan tidak mendesak seperti halnya program untuk kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, yang kini menjadi program prioritas.
“Saat ini kami fokus pada kesehatan, dan juga kami prioritaskan program pemberdayaan masyarakat untuk membangkitkan perekonomian," ucap Tamba.
Tamba menegaskan, memang cukup banyak program yang dipangkas atau ditunda.
Selain program menyangkut infrastruktur dan mal pelayanan publik.
Adapun juga, menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan pencitraan.
Namun, pemerintah juga tetap fokus pada infrastruktur, hanya saja yang skala besar dan itu bukan menggunakan APBD.
Melainkan APBN atau dana alokasi khusus (DAK) pusat.
“Misalnya, rencana pembangunan sirkuit all in one sudah diupayakan dari dana pusat. Kalau APBD, diproyeksikan untuk program kepentingan rakyat,” ungkapnya.
Data yang dihimpun untuk, APBD Jembrana 2021 sendiri ialah Rp 1.076.513.029.414,62. Dan Pendapatan Asli Daerah Rp 145 Miliar. Sedangkan, Tahun 2020, Pendapatan, realisasi pendapatan daerah sebesar Rp 1.089.249.422.582,52 atau 100,11 persen dari target sebesar Rp. 1.088.088.966.185,66.