Berita Badung

Permasalahan Air di Subak Balangan Badung Belum Ada Titik Terang, Sejumlah Instansi Sudah Didatangi

Pekaseh setempat pun mengakui sudah mondar mandir mengurus hal tersebut, hingga dipanggil DPRD Provinsi Bali.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Pemerintah kabupaten Badung saat melakukan peninjauan ke Subak Balangan beberapa waktu lalu 

Mereka punya berbagai alasan, kami tidak mengerti alasannya. Intinya saat ini kami mohon keadilan dari pihak terkait, yakni dari pemerintah dan dalam hal ini BWS yang mempunyai kewenangan," jelasnya.

Matrayasa menerangkan, permasalahan selama ini adalah pembagian air yang kurang adil.

Lantaran, masyarakat hanya mampu bercocok tanam pada musim hujan.

Dirinya mengaku, kalau musim hujan masyarakat mengolah tanahnya untuk menanam ketela.

"Tapi kalau musim kemarau seperti sekarang jangankan mau menanam ketela di sana hanya pohon kelapa yang bisa hidup. Bahkan, masyarakat yang memiliki hewan ternak terpaksa membawa air PDAM dari rumah," bebernya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku tidak mau saling klaim, dalam hal ini. Hanya saja dirinya ingin meminta keadilan saja.

"Kalau itu dibiarkan berkembang, tidak diambil tindakan, saya rasa permasalahan itu tidak akan selesai. Bahkan sampai kami mati tidak terselesaikan. Kami takut masalah ini akan bergulir di generasi selanjutnya," pungkasnya.

Untuk diketahui, Sudah lama petani di Subak Balangan Desa Kuwum, Mengwi Badung kesulitan akan air untuk mengairi sawah. Bahkan sampai kini sawah dengan luas 100 Hektar itu pun kering dan tidak bisa dimanfaatkan petani sama sekali.

Bahkan kekeringan ini sudah terjadi dari 21 tahun yang lalu. Kondisi itu pun sangat memprihatinkan, pasalnya 300 petani di Subak Balangan sama sekali tidak mendapat air. (*)

Artikel lainnya di Berita Badung

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved