Makna Tilem Dalam Hindu Bali, Diyakini Sebagai Waktu yang Sakral
Dalam kitab Sundarigama, diyakini Tilem sebagai waktu sakral karena merupakan waktu peralihan dari paroh gelap dan awal dari paroh terang.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/I Putu Supartika
Ilustrasi persembahyangan. Tilem Pemujaan Kepada Siwa, Lakukan Yoga Saat Malam Hari
Karena itu saat Tilem, umat Hindu diharapkan melakukan persembahyangan di sanggah, pura, atau di atas tempat tidur.
Dengan mempersembahkan sesajen berupa sasayut widyadhari.
Kemudian melakukan yoga pada malam hari. Ada kemungkinan sasayut widyadhari ini, merupakan simbol pengetahuan, keahlian atau simbol widya.
Dalam Alih Aksara Alih Bahasa dan Kajian Lontar Sundarigama dijelaskan makna sembahyang saat Tilem adalah untuk memohon pengetahuan dan ketrampilan dalam segala pekerjaan.
Disamping sebagai wujud peruwatan kepapaan, noda, kegelapan dan segala penderitaan. (*)
Berita Terkait