Berita Buleleng

Diawali Saling Tantang, Dewa A Tebas Lawannya Pakai Celurit di Indekos Wilayah Buleleng

Pelaku Dewa A mendatangi kos milik korban, yang terletak di Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dengan membawa sebilah celurit

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Lampung
Ilustrasi penganiayaan - Diawali Saling Tantang, Dewa A Tebas Lawannya Pakai Celurit di Indekos Wilayah Buleleng 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Diduga selisih paham saat bermain judi, Dewa A (39) nekat menebas Made WS (29) dengan menggunakan celurit.

Beruntung nyawa korban berhasil selamat.

Made WS hanya mengalami luka robek pada bagian kaki kanan dan tangan kirinya

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, kasus penebasan ini terjadi pada Minggu 13 Juni 2021 malam kemarin.

Baca juga: Percepat Proses Vaksinasi, Satgas Covid-19 Buleleng Dapat Bantuan Vaksinator dari Polda dan Pemprov

Pelaku Dewa A mendatangi kos milik korban, yang terletak di Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dengan membawa sebilah celurit.

Saat itu, korban Made WS rupanya sudah mempersiapkan diri, dengan membawa  sepotong bambu karena sebelumnya memang sudah ditantang oleh pelaku untuk berkelahi.

Apesnya, bambu yang dibawa oleh korban tak dapat menyelamatkan dirinya.

Korban Made WS akhirnya terluka akibat ditebas oleh pelaku sebanyak dua kali, di bagian kaki kanan dan tangan kirinya.

Mengetahui dirinya terluka, korban langsung menyatakan menyerah, sehingga pelaku menghentikan aksinya dan kembali pulang.

Warga yang mengetahui kejadian ini lantas bergegas melarikan korban ke RSUD Buleleng.

Setelah mendapatkan penanganan medis, korban pun langsung diperbolehkan pulang.

Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Sumarjaya mengatakan, pelaku Dewa A kini telah diamankan di Mapolres Buleleng, dan masih menjalani pemeriksaan.

Bila penyidik sudah menemukan cukup bukti, maka status pelaku akan ditingkatkan menjadi tersangka, untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Dari hasil pemeriksaan awal, kata Iptu Sumarjaya antara pelaku dan korban memang sudah berencana untuk berkelahi.

Baca juga: Gaji Jadi Cleaning Service Tak Cukup, Darmawan Curi Ponsel dan Notebook Milik Bosnya di Buleleng

Bahkan keduanya sempat membuat perjanjian, siapa yang kalah harus mengucapkan kata menyerah, dan tidak melapor ke polisi.

Iptu Sumarjaya pun menampik, jika korban dan pelaku selisih paham saat bermain judi.

Kejadian ini kata dia murni terjadi karena diawali pertengkaran mulut, dan saling tantang untuk berkelahi. 

"Karena kesalahpahaman, tidak ada sangkut paut dengan yang lain,' pungkasnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved