Berita Bali

Meminta Keselamatan Hingga Keturunan, Berikut Kisah Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk

Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk, adalah satu diantara pura yang cukup tua di Bali.

Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
I Made Diartawan, Pekaseh Gede (Ageng) Krama Subak Sukawati - Meminta Keselamatan Hingga Keturunan, Berikut Kisah Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk 

Termasuk juga Pura Masceti, Pura Beji, dan Pura Ulun Suwi masing-masing subak.

“Pangempon Pura ini semuanya dari wilayah Sukawati,” jelasnya.

Pura Er Jeruk, juga dalam proses pembuatan prasasti atau purana pura.

Hal itu, akan diajukan ke tingkat kabupaten, provinsi dan bahkan ke pemerintah pusat.

Supaya Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk ini, diakui oleh pusat untuk pemeliharaan dan pembangunan berkelanjutan serta bisa difasilitasi pemerintah.

Pujawali atau piodalan di Pura Er Jeruk jatuh pada Buda Kliwon Pahang, yakni setahun sekali.

Tetapi untuk odalan di pura, terjadinya dua kali setahun.

Setiap enam bulan disebut odalan sesepen dan satu tahun disebut odalan nadi atau ageng.

Setiap hari pura ini dibuka, untuk menerima undangan umat Hindu sedharma.

“Biasanya yang sembahyang ke sini memohon keselamatan dan rezeki,” katanya.

Ada palinggih Bhatara Ratu Penganten atau Brayut, di dalam area pura.

Palinggih itu terlihat cukup tua, dan termasuk ke dalam cagar budaya.

“Kalau ke Bhatara Ratu Brayut, biasanya bagi pamedek yang ingin memiliki keturunan. Maka bisa memohon kepada beliau,” jelasnya.

Baca juga: Kisah di Balik Berdirinya Pura Dalem Pangembak, Patung yang Dibuat Jero Mangku Bisa Tertawa Sendiri

Ia mengatakan, banyak pejabat pemerintah baik pusat, daerah, provinsi datang sembahyang di tengah malam.

Tujuannya tentu saja memohon keselamatan.

Kemudian memohon agar diberikan jalan dan petunjuk sinar serta lain sebagainya. (*).

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved