Wawancara Tokoh

Wawancara Khusus Dekan FK Unud, Prof Suyasa: Saya Daftar Pada H-1 Setelah Didorong Teman-teman

Pada 6 Juli 2021 nanti, perguruan tinggi negeri (PTN) nomor satu dan tertua di Bali, Universitas Udayana (Unud), akan mengadakan pemilihan rektor baru

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Prof DR dr I Ketut Suyasa (kiri) saat melayani wawancara Tribun Bali di kantor Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Kampus Sudirman,Denpasar, Selasa 22 Juni 2021. 

Selama ini, saya berusaha mengubah mindset bahwa teman-teman tidak hanya mengajar, namun juga harus bisa mencapai peningkatan kualifikasi dalam keilmuannya.

Bagi fakultas, pencapaian-pencapaian itu juga meningkatkan rating institusi.

Termasuk kami juga mendorong para dosen muda untuk meningkatkan kualifikasi keilmuan.

Saat ini ada 37 guru besar aktif di FK Unud.

Baca juga: Wawancara Khusus Kepala BNN Provinsi Bali: Bikin Studio Podcast, Perangi Narkoba ala Dunia Milenial

Apa makna jabatan akademik di institusi pendidikan seperti Unud?

Bagi saya, jabatan apapun, intinya harus disadari bahwa pejabat itu melayani dan mengabdi.

Memberi pelayanan terbaik kepada mahasiswa, pegawai, dosen dan masyarakat pada umumnya.

Unud universitas nomor satu di Bali dan Nusa Tenggara. Dengan bekal kekuatan budaya dan religi Bali yang khas, Unud punya potensi jadi pusat unggulan tertentu di tingkat dunia. Menurut Bapak bagaimana?

Fakultas Kedokteran Unud sebetulnya memiliki pusat antiaging medicine (kedokteran spesialisasi anti-penuaan dini, red) yang reputasinya sampai tingkat nasional.

Nggak ada di tempat lain pusat seperti ini, sehingga yang dimiliki FK Unud ini adalah satu-satunya pusat antiaging medicine di Indonesia.

Yang ambil S2 di antiaging medicine ini banyak. Jadi ini pilihan yang laris manis. Salah-satu guru besar di sana adalah Prof Wimpie Pangkahila.

Pusat ini sudah kita miliki sejak 12 tahun lalu. Sebelum saya menjadi dekan, pusat ini sudah ada dan terus kita kembangkan.

Untuk memiliki pusat unggulan tingkat dunia tentu bukan hal gampang.

Bukan sekadar kita bikin pusat unggulan, tapi lebih penting adalah bagaimana kemudian membuat orang luar tertarik untuk belajar di pusat unggulan itu.

Bali memiliki kekuatan yang luar biasa dari segi budaya dan religi, sehingga mengembangkan pusat unggulan di bidang itu, salah-satunya di bidang kesehatan holistik yang mencakup mind, body and spirit tentu perlu didorong.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved