Wawancara Tokoh

Calon Rektor Unud Prof. ING Antara: Universitas Udayana Perlu Miliki Asrama Tampung Ribuan Mahasiswa

dalam penyaringan pada 26 April lalu oleh Senat Universitas Unud, nama Prof. Dr Ir.  Nyoman Gde Antara, M.Eng mendapatkan suara terbanyak

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Prof. Dr Ir. Nyoman Gde Antara, M.Eng 

Memang harus diakui bahwa anggaran yang tersedia terbatas, karena itu akan dibikin skala prioritas. Namun, Unud memiliki lahan 147 hektar di Bukit. Itu lahan yang sangat luas di tengah lingkungan pariwisata di sekitarnya. Nah, lahan itu akan kami optimalkan penggunaannya. Ingat, salah-satu indikator kerja utama perguruan tinggai adalah bagaimana aset-aset yang dimiliki kampus itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya secara optimal. Pemerintah justru mendorong pemanfaatan aset itu secara optimal.  Kita tahu sendiri, lahan di Bukit ini masih cukup banyak yang idle.

Dengan keterbatasan anggaran, kita nanti bisa kerjasama dengan pihak-pihak lain untuk pengadaan dan perbaikan sarana-prasarana pendidikan.

Baca juga: Wawancara Martin Bashir dengan Putri Diana Tahun 1995 Kembali Disorot Publik Inggris

Selain gedung kuliah bersama, jika terpilih rektor nanti, kami akan bangun asrama mahasiswa. Saat ini total mahasiswa Unud sebanyak 25.000-an orang, dan setiap tahun ada tambahan sekitar 7.500 mahasiswa baru. Kebanyakan mahasiswa Unud tidak tinggal di sekitar kampus di Bukit. Mereka tinggal jauh dari kampus, yakni di Denpasar dan sekitarnya. Padahal, jadwal kuliah bisa ada yang pagi, bisa sore. Kalau pagi ke kampus, kemudian pulang dan sore balik kampus lagi, ini jelas tidak nyaman.

Persoalan tidak hanya dari sisi efisiensi waktu dan biaya, tetapi yang penting juga dari sisi keamanan dan keselamatan mahasiswa. Sekarang ini kondisi lalu lintas di jalanan kan sedemikian rupa. Nanti dengan dibangun asrama mahasiswa di lingkungan dalam kampus yang bisa menampung, katakanlah 6.500 orang, maka ada banyak hal yang akan jadi lebih baik. Jarak tempat kuliah dan asrama jauh lebih dekat.

Nanti bisa saja mahasiswa baru wajib tinggal di asrama hingga semester kedua. Nah, jika asrama hidup, maka tentu juga butuh fasilitas-fasilitas untuk penghuni asrama. Jelas mereka butuh tempat makan yang dekat. Karena itu, nanti di lingkungan asrama juga dibangun semacam restoran. Selain itu juga dibikin fasilitas pendukung lainnya seperti fasilitas olahraga.

Untuk asrama, restoran, dan fasilitas olahraga, itu semua bisa dibuat melalui kerjasama dengan pihak luar. Nanti tinggal ditentukan pola kerjasamanya seperti apa, yang sesuai ketentuan. Saya kira, pihak luar masih mungkin berminat. Namun, untuk pembangunan fasilitas yang tidak mungkin diadakan kerjasama dengan pihak luar, seperti gedung kuliah, barulah anggaran universitas digunakan.

Bisa semua sarana-prasarana tersebut diselesaikan dalam masa  4 tahun jabatan rektor?

Bisa saja. Karena ada yang dikerjasamakan pembangunannya dengan pihak luar, maka itu bisa dikerjakan secara simultan. Bisa selesai dalam waktu 8 bulan hingga setahun.(ni luh putu sri wahyuni/sunarko)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved