Berita Gianyar

Cerita Pedagang di Pasar Seni Sukawati Dihantam Pandemi, Gusti Ayu: Dulu Dapat 2 Juta, Kini 100 Ribu

Namun kondisi yang telah bagus, tidak dibarengi dengan keramaian pembeli. Terlihat pembeli yang datang sangat sedikit.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
kondisi di pasar seni sukawati, Rabu 30 Juni 2021 

Pedagang pakaian ini menghela nafas panjang, memikirkan nasibnya ke depan.

Sudah setahun lebih ia menghadapi kondisi sepi pembeli.

Jika kondisi ini berjalan lebih lama lagi, ia tidak sanggup dengan kesulitan yang akan dihadapi di depan.

“Karena pandemi saja sudah sepi sekali, susah cari larisnya. Turunnya sampai lebih dari 50 persen,” jelasnya kepada Tribun Bali, Rabu 30 Juni 2021.

Apalagi Bali akan diperketat lagi, ia sangat kaget dan mengaku ingin menangis.

“Bagaimana caranya mencari uang sehari-hari,” katanya.

Harapannya agar pariwisata kembali dibuka, sehingga pedagang pasar seni kembali bisa mencari nafkah.

Protokol kesehatan juga sudah dijalankan dengan baik, seperti menggunakan masker dan hand sanitizer di setiap pedagang.

Ia berdoa agar pasar yang buka dari pukul 08.00-17.00 WITA ini, bisa kembali beroperasi normal.

“Sebab sekarang pembeli domestik saja, itupun tidak banyak. Tamu asing hampir tidak ada,” sebutnya.

Baca juga: Sempat Berusaha Kabur, Residivis Jambret Gigit Tangan Petugas Polsek Sukawati Saat Ditangkap di Bali

Ia mengaku, biasanya dapat jualan hingga Rp 2 juta per hari. Namun kini hanya mencari Rp 100 ribu saja susahnya setengah mati.

“Kami kan bukan pegawai negeri yang dapat gaji setiap bulan,” ujarnya.

Di sisi lain, Made Weju mengapresiasi jika masuk ke Bali diperketat.

Asalkan tujuannya untuk menanggulangi Covid-19, dan menjaga kesehatan masyarakat maka ia setuju saja.

Setelah semuanya bisa ditanggulangi, baru tamu dipersilakan datang dengan protokol yang ketat pula.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved