Pohon Kelor Diyakini Bermanfaat untuk Menjaga Pekarangan dari Aura Negatif

Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Tak akan ada habisnya jika berbicara tentang tanaman kelor.

Manfaatnya yang kaya, membuat tumbuhan ini digemari semua kalangan.

Bahkan Yuniana, asal Klungkung mengaku kerap memberikan bubur daun kelor kepada anaknya yang berusia setahun.

“Anak saya suka sekali kalau makan bubur kelor,” katanya kepada Tribun Bali, Kamis 1 Juli 2021.

Baca juga: Penelitian Daun Kelor Sebagai Obat Anti Kanker, Begini Ungkap Profesor Unair

Banyaknya khasiat tumbuhan kelor, diamini Ketua Pasraman Pasir Ukir, I Kadek Satria.

Sayur daun kelor memiliki banyak manfaat dan kaya akan vitamin, gizi, nutrisi, protein, dan serat. Mengandung vitamin yang lengkap, seperti vitamin A, B, C, dan E. Mineralnya juga tinggi, seperti zat besi, kalsium, magnesium, zink, dan lain sebagainya.

Dalam industri pengobatan, daun kelor kerap diolah menjadi serbuk, ekstrak, dan kapsul.

Dosen Unhi ini juga mengatakan, menanam daun kelor sangatlah mudah hanya dengan menanam stek dan biji atau batangnya saja sudah bisa tumbuh dengan baik.

Bahkan tak hanya daunnya yang bermanfaat, seluruh bagian daun kelor memiliki khasiat tersendiri.

“Dalam lontar Taru Pramana, bunyinya disebutkan bahwa daun kelor bersifat sejuk (tis), getahnya dingin (nyem), dan akarnya panas,” sebutnya.

Selain untuk pengobatan dan makanan sehat. Pohon kelor juga memiliki fungsi sebagai penjaga pekarangan dari aura negatif.

Sebab secara niskala, kata dia, tumbuhan ini memiliki daya pikat niskala. Sehingga apabila orang sakit, khususnya karena faktor niskala akan terbantu oleh pohon kelor.

 “Artinya energi negatifnya dilemahkan, atau bahasa Bali disebut lelorange,” jelasnya.

 Sehingga keberadaan pohon kelor juga sangat penting di pekarangan rumah, khususnya untuk tujuan niskala.

Baca juga: Fakta-fakta Mengenai Daun Kelor, Khasiatnya dari Akar sampai Bunga