Wawancara Tokoh
Kisah Juru Parkir Cantik Kadek Rita di Bali, Sampai Ada yang Ngajak Nikah
Kadek Rita terlihat sibuk mengatur keluar masuk mobil maupun motor di tempat parkir.
Penulis: Rizal Fanany | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Selama tiga setengah bulan bekerja ada suka duka yang dialami.
Terkadang pengendara membayar lebih biaya parkir.
Ada pula pengendara yang tidak bayar parkir.
"Kalau suka dukanya, ada terkadang pengendara memberikan uang lebih, tapi ada juga beberapa pengendara setelah dibantu justru tidak membayar sama sekali. Bahkan, ada yang melempar uangnya begitu saja ke jalanan. Mungkin mereka buru-buru atau bagaimana. Jadi uangnya dilempar. Ya sudahlah saya pungutin kalau di jalan lagi sepi. Kalau masih ramai, saya biarin," ucapnya.
Wanita berkulit putih ini mengaku merasa ada gangguan pernapasan karena aktivitas yang padat dan meniup peluit secara terus menerus hingga napasnya ngos-ngosan.
"Sepertinya ada gangguan pernapasan. Ya gimana lagi, tiap hari tiup peluit. Kendaraan yang keluar masuk juga banyak. Saat mau tidur saya mengonsumsi obat agar esok siangnya bisa tetap bekerja. Saya juga memotivasi diri saya sendiri agar tetap sehat dan bisa mengurus suami serta anak-anak," katanya.
Ia berharap ada donatur atau relawan yang bisa membantu suaminya.
“Saya berharap ada donatur atau relawan yang bisa membantu suami saya. Kalau untuk anak-anak saya, pelan-pelan saya perjuangkan,” tutupnya. (rizal fanany)