Corona di Bali

Berharap PPKM Darurat di Bali Tak Diperpanjang, Jubir Luhut: Belum Ada Rencana Perpanjangan

Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Denpasar dianggap berhasil menurunkan mobilitas warga

Tribun Bali/Putu Supartika
Pelaksanaan penyekatan PPKM Darurat di Kelurahan Panjer, Denpasar - Berharap PPKM Darurat di Bali Tak Diperpanjang, Jubir Luhut: Belum Ada Rencana Perpanjangan 

Dalam penerapan PPKM darurat ini pintu masuk Kota Denpasar disekat di 11 titik.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, pos penyekatan pintu masuk Denpasar yakni Pos Jalan Ahmad Yani Utara, Pos Jalan Nangka Utara, Pos Jalan Seroja, dan Pos Jalan Trengguli Penatih.

Juga Pos Umanyar Ubung Kaja, Pos Jalan Gunung Sanghyang, Pos Jalan Gatsu Barat-Jalan Kebo Iwa, Jalan Teuku Umar Barat-Jalan Gunung Salak, Jalan Prof. IB Mantra Biaung, Jalan Sunset Road-Jalan Kunti, serta Jalan Tohpati.

“Penyekatan dilakukan kepada masyarakat yang datang dari daerah penyangga yakni Badung, Gianyar dan Tabanan,” katanya.

Ia menambahkan, di titik-titik tersebut akan dilaksanakan pemeriksaan surat keterangan vaksin, surat keterangan rapid antigen untuk warga luar Bali serta surat penugasan kerja bagi yang bekerja di Denpasar.

“Sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri, Surat Edaran Gubernur ada beberapa sektor yang menjalankan WFO untuk sektor esensial dan sektor non esensial semua WFH,” katanya.

Jika ada yang mengaku bekerja, namun tak bisa menunjukkan surat tugas maka akan diputar balik.

“Tanpa tujuan jelas tentu akan kami putar balik. Kendaraan luar Bali, baik kendaraan barang, bus sesuai aturan harus membawa surat antigen,” katanya.

Sementara itu, Kadishub Kota Denpasar, I Ketut Sriawan mengatakan, warga yang datang dari luar Bali wajib melakukan isolasi mandiri.

“Jangan keluar rumah dulu bagi yang baru datang dari luar Bali. Minimal diam di rumah 3 hari,” katanya.

Di tempat terpisah, Ketua DPD Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Bali, Panudiana Kuhn menanggapai sinyalemen Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengatakan adanya kemungkinan PPKM Darurat diperpanjang sampai 6 minggu.

Kuhn memperkirakan jika PPKM Darurat berjalan hingga 6 Minggu, kondisi ekspor nantinya akan bertambah parah.

Dan untuk saat ini saja, usaha ekspor sudah turun capai 40 persen, hal ini juga sama terjadi pada usaha impor.

“Tambah parah (jika PPKM Darurat diperpanjang) akan banyak yang mati usahanya karena tidak punya uang. Kami sendiri sudah mulai turun, tidak hanya pariwisata saja. Karena pesawat susah juga nyari, ongkos angkut langka dan mahal itu 40 feet container bisa 13.000 sampai 14.000 dolar Amerika. Kami sudah booking, kadang-kadang batal. Walaupun ada order, tapi tetap turun,” kata dia, Rabu.

Baca juga: Di Tengah PPKM Darurat, Progres Pembangunan Pasar Gianyar Lampaui Target

Dia mengatakan, jika PPKM Darurat diperpanjang tentunya juga akan berdampak kepada seluruh sektor yang ada di industri ekspor.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved