Berita Badung
Tercatat Menurun, Penjualan Sapi di Pasar Beringkit Jelang Idul Adha Tercatat Hanya 50 Persen
Perayaan Idul Adha tahun ini terpaksa dibatasi mengingat kasus Covid-19 masih melonjak dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Perayaan Idul Adha tahun ini terpaksa dibatasi mengingat kasus Covid-19 masih melonjak dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diberlakukan Jawa-Bali.
Hal tersebut pun berpengaruh pada penjualan sapi Bali di Pasar Hewan Beringkit.
BACA JUGA: Guna Meringankan Beban Pedagang, Polres Jembrana Bagikan Sembako Ke Pedagang Pasar Senggol Negara
Bahkan penjualan sapi awalnya diperkirakan hanya 20 persen namun hingga Minggu lalu penjualan sapi untuk Idul Adha sampai 50 persen saja.
Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana Kabupaten Badung, I Made Sukantra saat ditemui tak menampik hal tersebut.
Dirinya mengaku penjualan sapi di Pasar Hewan Beringkit, Kecamatan Mengwi mengalami penurunan.
"Turun penjualannya, saat pandemi memang sangat terasa. Bahkan pada idul Adha tahun ini penjualan sangat turun," ujarnya Jumat 16 Juli 2021.
Diakui orderan sapi dari Jawa juga sangat terbatas.
Apalagi saat mulai diberlakukannya PPKM Darurat, sudah tidak banyak lagi ada pesanan.
"Penjualan sapi sangat rendah, bahkan jatuh di angka 20 persen. Dari 20 ribu sapi yang kami sediakan, terjual hanya 50 persen atau sebanyak 10 ribu," ungkapnya
Dikatakan, selama pandemi Covid-19 memang sudah menunjukkan ada penurunan.
Bahkan penurunan tersebut sudah terlihat dari perayaan Idul Fitri 2021 lalu.
Menurut Sukantra, rendahnya penjualan disebabkan ketentuan pusat di mana dalam perayaan Idul Adha tahun ini tidak ada pemotongan hewan kurban secara besar-besaran, sehingga order sapi dari Jawa juga sangat dibatasi.
"Kalau situasi normal mulai dari sebulan hingga seminggu sebelum Idul Adha banyak permintaan jual beli sapi Bali setiap harinya. Saat ini untuk penjualan sapi potong sudah tidak ada pengiriman lagi. Pengiriman sudah dilakukan mulai tanggal 20 bulan lalu," terangnya.
Dijelaskan tahun lalu meski pandemi Covid-19 penjualan sapi lumayan banyak, yakni mencapai 18 ribu ekor.