Penggunaan Oksigen di RS Bali Meningkat Drastis Karena Lonjakan Kasus Covid-19

Dari pasokan yang ada tersebut, ketersediaan oksigen cair hanya bertahan maksimal 2 hari.

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Eviera Paramita Sandi
Pixabay
Ilustrasi Covid-19. 

Pihaknya menegaskan, tetap mengimbau masyarakat agar tetap taat protokol Kesehatan agar pandemi ini cepat berlalu.

Sementara itu, Kepala Bidang Penunjang Non Medik BRSU Tabanan, dr I Wayan Doddy Setiawan menyebutkan, sesuai data memang kecenderungan kebutuhan oksigen terus meningkat semenjak pandemi berlangsung.

Ada peningkatan yang lumayan tinggi dari sebelum covid. Dia mencontohkan untuk pemakaian tahun 2019 untuk oksigen cair 128,048 m3

“Kurang lebih lebih 25-30 persen peningkatannya jika dibandingkan dari tahun ke tahun. Namun semenjak pandemi peningkatannya cukup tinggi, apalagi tahun ini baru 7 bulan atau Januari hingga awal Juli penggunaan oksigen sudah hampir sama dengan setahun di 2019. Peningkatan ini terutama terjadi di bulan Juli 2021 ini,” ungkapnya.

Dr Doddy melanjutkan, untuk penggunaan harian atau bulan di BRSU Tabanan sangat bervariatif karena tergantung dengan jumlah kasusnya.

Dalam bulan ini bervariasi antara 500 m3-1000m3, namun rata-rata penggunaan di angka 700 m3.

“Jika sebelumnya (sebelum Juli) memang selalu tersedia stok, kalo sudah mencapai stok minimum kita order pasti dikirim. Tapi, sejak sepekan terakhir ini pasokannya berkurang. Bahkan sejak kemarin (Minggu) malam untuk oksigen cair belum ada pengiriman sehingga kita siasati dengan switch ke tabung,” jelasnya.

“Kami harap masyarakat tetap disiplin menerapkan prokes agar pandemi ini segera berlalu,” harapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved