Berita Bali

Kodam IX/Udayana Salurkan Ribuan Paket Sembako untuk Masyarakat di Bali yang Belum Tersentuh Bantuan

Kodam IX/Udayana menyalurkan sebanyak 10.000 paket sembako dalam lima hari ke depan untuk membantu masyarakat ekonomi bawah di Bali

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Kodam IX/Udayan memberangkatkan bantuan beras dari e-commerce untuk dibagikan kepada masyarakat, dari Makodam IX/Udayana, Denpasar, Bali, pada Jumat 23 Juli 2021. 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kodam IX/Udayana menyalurkan sebanyak 10.000 paket sembako dalam lima hari ke depan untuk membantu masyarakat ekonomi bawah di Bali yang belum tersentuh bantuan.

Provinsi Bali saat ini menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 sebagai lanjutan dari PPKM Darurat. 

Selama masa PPKM ini pemerintah membatasi mobilitas masyarakat untuk menanggulangi pandemi Covid-19, namun juga harus berimbas pada ekonomi masyarakat. 

Baca juga: Selama PPKM Darurat, Lalu Lintas Kendaraan di Tol Bali Mandara Turun 30 Persen

Untuk itu, pemerintah bersama TNI Polri dan sektor lain berupaya membantu masyarakat terdampak.

Sebanyak 5 unit armada yang mengangkut bantuan sembako kebutuhan pokok berupa beras berangkat dari Makodam IX/Udayana, Kota Denpasar, Bali, pada Jumat 23 Juli 2021. 

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menjelaskan, 10.000 paket sembako itu dibagikan secara bertahap dalam lima hari kedepan, per hari ada 2.000 paket sembako yang dibagikan baik by name by address serta random di jalanan.

Baca juga: Selama PPKM Level 3, Polda Bali Prioritaskan Beri Imbauan dan Pembagian Sembako kepada Masyarakat

"Hari ini kita melepas bantuan sembako dari e-commerce Shopee 50 Ton beras. Sasaran sudah ditinjau kita koordinasikan dengan kepala desa-kepala desa dan random di sepanjang rute kepada rekan kita yang kurang mampu seperti ojek online, pedagang kaki lima, tukang parkir maupun tuna wisma," kata Pangdam IX/Udayana.

"Beras dibagi dalam 5 kilogram per paket, totalnya ada 10.000 paket, dibagikan dalam 5 hari, per hari 2.000 paket sembako," papar dia.

Bantuan ini juga menambah bantuan yang sudah masuk sebanyak 150 Ton beras dari Pemerintah Pusat dan 18.000 liter minyak goreng yang disiapkan Kodam IX/Udayana untuk dibagikan kepada masyarakat melalui Kodim jajaran.

"Kodam IX/Udayana juga saat ini membagikan 150 ton beras dari Pemerintah Pusat, bantuan-bantuan ini mendukung bantuan pemerintah yang sudah ada seperti BLT dan sebagainya," ucapnya.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Bupati Ipuk Kembali Bagikan Uang Rp300.000 Per PKL dan Warung Kecil

Pangdam memastikan bahwa bantuan sampai tepat pada sasaran bagi mereka yang  saat ini kesulitan ekonomi. Terlebih kata Maruli, bangsa Indonesia memiliki kultur berbagi antar sesama.

"Kita ketahui keadaan real di lapangan sehingga sasarannya bisa tercapai kepada yang benar benar memerlukan, kita sudah ada tim di desa - desa, jadi kita gali mana yang sudah dapat BLT, kehilangan pekerjaan, tidak bisa bekerja dan sebagainya. Kalau ada komunitas warga yang belum mendapatkan bantuan bisa informasikan ke kami," ujarnya.

"Kita berharap di Indonesia ini ada kultur luar biasa, saya yakin di daerah tidak membiarkan tetangganya kelaparan, barang berbgai 1 kaleng beras diberikan ke tetangga, kita sudah pikirkan bagaimana caranya bahan-bahan ini tersebar dan ada pengaruh dengan waktu beberapa hari kedepan," sambungnya.

Maruli juga berharap kondisi PPKM dapat disikapi bijak oleh masyarakat didukung bantuan-bantuan dari pemerintah untuk bersama -sama menanggulangi pandemi Covid-19.

"Dengan kegiatan ini kami berharap sedikit membantu masyarakat untuk bertahan, saya mengajak masyarakat mendukung PPKM karena pandemi ini kalau tidak secara bersama sama tidak akan pernah bisa melalui masa ini. Kalau kita kompak, saya yakin kita bisa."

"Mudah mudahan dengan bersama-sama bisa mengurangi kesulitan yang dialami masyarakat di Bali khususnya," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Aslog Kasdam IX/Udy Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi menambahkan, bahwa Kodam IX/Udayana sudah memetakan jam-jam mobilitas masyarakat umum agar bantuan terdistribusi dengan lebih optimal. 

"Kita petakan, waktu aktivitas masyarakat, pagi sekitar pukul 08.00 - 10.00 Wita  dan sore pukul 14.00 - 18.00 Wita, jadi kita ada 2 gelombang pemberangkatan dalam satu hari pagi dan sore hari," ujarnya. (*)

Berita lainnya di Berita Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved