Cara Mengatasi Benjolan

Penyebab Benjolan di Tubuh yang Tak Banyak Diketahui, Infeksi Atau Kanker? 

Sebaiknya anda tak perlu cemas berlebihan dulu, kita perlu mengenali penyebab pembesaran kelenjar getah bening dan gambaran klinisnya.

Editor: Eviera Paramita Sandi
tribun bali/dwisuputra
ilustrasi Penampang kanker kulit 

Sekadar informasi, infeksi akut biasanya dikaitkan dengan penyakit yang datang tiba-tiba dengan jangka waktu pendek.

Sedangkan infeksi kronis terjadi dari gangguan penyakit yang telah berlangsung lama.

"Infeksi menyebabkan pembengkakan dan kemerahan di tempat kelenjar getah bening berada, demam, dan nyeri," kata Asrul.

Pembengkakan kelenjar akibat jenis ini akan kempes seiring membaiknya, bagian tubuh yang terkena infeksi.

Tapi bengkak kalau lebih dari satu sentimeter, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Karena kanker Pembengkakan kelenjar juga bisa terjadi karena kanker akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel darah putih), yang menjadi ganas dan tumbuh di berbagai organ termasuk kelenjar getah bening.

Kalau kelenjar ini terserang kanker, disebut limfoma.

Cuma, menurut Suhanto Kasmali, Dokter Umum Rumah Sakit Mediros, Jakarta Timur, pendeteksian kanker atau bukan tidak bisa dilakukan kasat mata.

Penentuan kanker harus melalui tahapan pemeriksaan, mulai pengambilan gambar (rontgen) hingga pengambilan sampel kelenjar getah bening atau biopsi.

Erin Destrini, dokter dari Klinik Jakarta Medical Center (JMC) menambahkan, ada dua macam kanker sistem limfatik, yakni hodgkin dan limfoma non-hodgkin.

"Sel hodgkin lebih berbahaya karena menyebar melalui sel darah," jelas Erin.

Gejala-gejala untuk mengenali pembengkakan kelenjar getah bening sebagai kanker antara lain, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, demam, hidung sering tersumbat, telinga berdengung, dan menurunnya nafsu makan berkepanjangan.

Dus, setelah mengenali jenis dan gejalanya, penanganan pun bisa dilakukan dengan tepat. (Sofyan Nur Hidayat)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benjolan, Pertanda Infeksi atau Kanker? "

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved