Berita Gianyar
Bebas dari Abrasi, Nelayan di Pantai Lebih Gianyar Justru Alami Kesulitan dalam Memakir Perahunya
Pantai Lebih, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Bali menjadi salah satu pantai yang terhindar dari abrasi karena adanya tanggul pemecah ombak
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pantai Lebih, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Bali menjadi salah satu pantai yang terhindar dari abrasi karena adanya tanggul pemecah ombak.
Hanya saja, persoalan lain muncul, yakni para nelayan kesulitan memarkir perahu.
Dimana tambatan perahu disana hanya cukup menampung sedikit perahu.
Karena itu, banyak dari mereka justru memarkir perahunya di pantai tetangga seperti Pantai Siut hingga Pantai Saba.
BACA JUGA: Rumah Dua Lantai di Denpasar Diamuk Si Jago Merah, Pemilik Merugi Ratusan Juta Rupiah
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Minggu 25 Juli 2021, jumlah nelayan di Pantai Lebih mencapai 198 orang.
Sebagian besar dari mereka saat ini justru memarkirkan perahunya di tempat yang jaraknya relatif jauh dari Pantai Lebih.
Hal ini terjadi pasca adanya tanggul pemecah ombak.
Ketua Kelompok Nelayan Pantai Lebih, I Made Ana mengatakan, kondisi Pantai Lebih saat ini aman dari abrasi.
Hal itu lantaran garis pantai telah dipasangi tanggul.
Ketika belum adanya tanggul, hampir lebih dari 200 meter pesisir telah terkikis abrasi.
"Hanya saja, waktu itu belum terpikir tempat tambatan perahu. Sehingga setelah pekerjaan tanggul pantai selesai, nelayan tidak bisa menambatkan perahu. Ada yang mencoba nekat menambatkan perahu, justru perahunya rusak karena berbenturan dengan batu," ujarnya.
Kata dia, persoalan ini telah disampaikan ke pihak Balai Sungai Bali Penida.
Namun, saat ini belum ada tindak lanjut.
Di sisi lain, bila membuat tambatan perahu semacam gworint T biayanya sangat besar akibat Pantai Lebih memiliki kedalaman yang dalam.
Karena itu, jalan satu-satunya adalah menitipkan perahu di lantai tetangga.