Serba Serbi
Mahabharata dan Kisahnya, Menggambarkan Kehidupan Sosial Budaya Hingga Filsafat Agama Hindu
Dikenal pula dengan sebutan Sri Krishna Dwipayana, ia merupakan putra dari Maharsi Parasara. Kemudian ibunya bernama Dewi Setyawati
Aswamedha Parwa, adalah bagian tentang kelahiran Parikesit yang tewas dalam kandungan Sang Uttari oleh senjata dahsyat Aswathama. Namun dapat dihidupkan kembali oleh Sri Krishna. Kisah pertempuran Arjuna dan raja-raja di dunia. Mengembara dan mengikuti upacara Aswamedha (korban kuda). Serta kehadiran tikus ajaib pada upacara Aswamedha.
Lalu Asramawasika Parwa, adalah kisah Raja Dhrstarastha, Gandhari, Kunti, Widura serta Sanjaya yang mengalami hidup wanaprasta. Kerajaan sepenuhnya diserahkan kepada Yudhistira. Kisah Pandawa mengunjungi pertapa di hutan, dan para pertapa yang dikisahkan mencapai moksa. Kisah keluarga Yadawa, yakni keluarga Krishna dan Baladewa (Balarama) terbunuh mosala (gada) yang dilahirkan Sambha.
Ini akibat kutukan para dewa waktu perjalanan ke Dwarawati. Sambha berpura-pura sebagai wanita hamil, dan bertanya kepada para dewa apakah putranya nanti lahir laki-laki atau perempuan. Sambha dikutuk melahirkan gada, karena para dewa merasa terhina oleh perilakunya. Lanjut pada Mausala Parwa, yang mengisahkan hancurnya bangsa Wresni atau Yadawa akibat perang saudara.
Baladewa wafat dan Krishna mengasingkan diri ke tengah hutan, hidup sebagai seseorang yang wanaprasta. Arjuna kemudian mengadakan perjalanan ke Dwarawati untuk melihat kehancuran di sana. Arjuna mengadukan kepada Bhagawan Wiyasa, dan diberi wejangan agar Pandawa hidup sebagai pertapa. Kisah berlanjut ke Mahaprastanika Parwa, yang mengisahkan Pandawa mengundurkan diri dari kehidupan ramai.
Mahkota diserahkan kepada Parikesit putra dari Abimanyu. Dikisahkan Pandawa dalam mengembara ke hutan berturut-turut dan tidak dapat melanjutkan perjalanan sehingga meninggal dunia. Satu per satu meninggal dunia, mulai dari Drupadi, Sahadewa, Nakula, Arjuna, dan Bima. Tinggal lah Yudhistira bersama anjingnya yang setia.
Dewa Indra datang menjemput Yudhistira untuk masuk surga. Tawaran tersebut ditolak, karena anjingnya tidak mengikuti. Anjingnya seketika menjelma menjadi Dewa Dharma. Lalu Swargarohana Parwa, atau parwa terakhir yang mengisahkan Yudhistira masuk surga dan melihat Korawa di sana. Sedangkan Pandawa berada di neraka dalam keadaan menderita.
Yudhistira kemudian menceburkan dirinya ke neraka, dan seketika itu neraka berubah menjadi surga dan sebaliknya surga menjadi neraka. Dari parwa ini dapat dilihat banyaknya ajaran-ajaran Hindu, sebagai inspirasi kehidupan yang lebih baik. Serta dalam memperdalam ajaran Weda. Sebab Itihasa memang digunakan sebagai satu sarana untuk memperdalam Weda. (*)
Artikel lainnya di Serba Serbi