Berita Bali

Fenomena Tak Lazim, Banyak Hotel di Bali Dijual di Marketplace, Ini Kata Wagub Cok Ace

Banyak hotel di Bali harus dijual akibat pandemi Covid-19. Ironisnya, banyak hotel sampai dijual melalui platform pasar daring (marketplace).

Penulis: Ragil Armando | Editor: Komang Agus Ruspawan
(oatawa)
Ilustrasi hotel 

"Hotel di jual ya sebenarnya masalah dari sebelum Covid juga sudah ada, cuma waktu itu tidak terlalu menonjol jumlahnya. Karena memang ada orang bergerak dalam bidang jual-beli hotel, properti," katanya, Jumat 30 Juli 2021.

Hanya saja, pria yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali ini mengakui jika di masa pandemi ini peningkatan penjualan hotel di Bali semakin meningkat.

"Cuma di masa Covid ini makin menonjol akhir-akhir ini," akunya.

Ia mengatakan bahwa penyebab banyaknya para pengusaha yang memilih menutup hotelnya dan menjualnya tersebut akibat tidak bisa menahan serangan pandemi yang menggerogoti perekonomian mereka.

Sehingga, salah satu langkah untuk penyelamatannya adalah dengan jalan menjual aset yang dimilikinya, seperti hotel.

"Saya melihat hotel itu usaha, basic-nya adalah untung dan rugi. Ketika dia sudah nggak bisa menahan keadaan ekonomi sekarang pasti larinya akan ke sana (menjual)," paparnya.

Sehingga, Cok Ace mengaku memaklumi keputusan para pengusaha yang memilih menutup dan menjual hotelnya tersebut.

"Jadi saya kira itu sebuah keputusan yang bisa kita maklumi. Karena saya juga bagian dari orang-orang seperti itu (pengusaha hotel), di masa seperti ini sangat tertekan banget,”

“Jadi saya yakin mereka juga melepas hotelnya dalam harga yang sesuai mereka inginkan, apalagi di tengah kondisi sekarang. Pilihan itu juga harus diambil, kalau diperpanjang resikonya lebih panjang," jelasnya.

Saat disinggung apakah fenomena ini justru akan hilangnya pamor pariwisata Bali yang sudah terkenal mendunia, mantan Bupati Gianyar itu menampiknya.

Ia menyebut bahwa fenomena jual-beli hotel tersebut hanya persoalan perpindahan kepemilikan semata.

"Bukan, ini kan pindah tangan saja,” katanya.

Jika mengacu pada data yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS) Bali pada tahun 2020 jumlah hotel di Bali berjumlah sebanyak 380 buah.

Jumlah ini terdiri dari 11 hotel bintang I, 51 hotel bintang II, 140 hotel bintang III, 116 hotel bintang IV, dan 62 hotel bintang V.

“Karena teman-teman di Bali hotelnya kan hotel warisan, karena hotel memang bergerak dalam bidang hotelier,” ungkap Cok Ace.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved