Corona di Bali
BPBD Bangli Rancang Rp500 Juta Lebih untuk Masyarakat yang Isoter
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli menambah kuota isolasi terpusat (Isoter) di RSJ Bangli.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli menambah kuota isolasi terpusat (Isoter) di RSJ Bangli.
Usut punya usut, penambahan tersebut untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus dari kegiatan keagamaan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Bangli, I Ketut Gde Wiredana, Jumat 6 Agustus 2021.
Ia mengaku khawatir kekurangan tempat isoter, sebab saat ini kasus aktif covid-19 di Bangli cenderung meningkat, berdasarkan penambahan tracing kontak erat.
Baca juga: Ada Pemeliharaan Gardu Listrik, PDAM Bangli Informasikan Gangguan Pelayanan Besok
"Di samping itu ada kegiatan keagamaan yang telah direncanakan sebelum PPKM Darurat."
"Apalagi situasi cuaca yang kurang bersahabat, hujan-hujan seperti ini. Jangan sampai kasusnya sudah banyak, baru kita berpikir tempatnya," ucap dia.
Ia menyebutkan, lokasi isoter di Bangli terbagi di lima tempat.
Yaitu di RSJ Bangli dengan kapasitas 96 bed, SKB Kayuambua 50 bed, rumah jabatan kodim 10 bed, rumah jabatan Kapolsek Kota Bangli 7 bed, dan rumah jabatan Kapolsek Susut 3 bed.
Baca juga: Ketua PN Bangli Positif Covid-19, Kegiatan Persidangan Ditunda Hingga 6 Agustus 2021
Mengenai penambahan bed, dilakukan di RSJ Bangli sebanyak 16 unit.
Bed tersebut merupakan pindahan dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kayuambua, Desa Tiga, Susut.
Sehingga dari yang semula tersedia 96 bed, saat ini kapasitas isoter di RSJ Bangli menjadi 112 bed.
Sementara di SKB tinggal 34 bed.
"Pemindahan ini agar penjagaan dari petugas bisa lebih terpusat, karena jumlah petugas yang terbatas. Selain itu di SKB juga dingin," ungkapnya.
Baca juga: Tempat Isoter Sisa 20 Bed,Sementara RSU Bangli dan RS BMC Sisa 3 Bed untuk Perawatan Pasien Covid-19
Selama dua pekan penerapan isoter, pihak BPBD Bangli baru merancang rencana kergiatan belanja (RKB).
Total anggaran yang dibutukan mencapai Rp560 juta lebih, yang bersumber dari Batuan Tak Terduga (BTT).
"Anggaran tersebut untuk berbagai kegiatan. Mulai dari makan, hingga kelengkapan kebersihan sekian," ucapnya.
Disinggung mengenai anggaran konsumsi masyarakat yang isoter, mantan Kabid Ketahanan Pangan Dinas PKP Bangli itu mengaku belum tahu seluruhnya.
Baca juga: Tempat Isoter Sisa 20 Bed,Sementara RSU Bangli dan RS BMC Sisa 3 Bed untuk Perawatan Pasien Covid-19
Sebab dalam dua pekan terakhir, biaya konsumsi masih cashbon ke pihak katering.
Namun demikian, lanjutnya, untuk satu orang warga yang melaksanakan isoter dijatah Rp100 ribu.
Dengan rincian tiga kali makan dalam sehari, dan snack dua kali untuk pagi dan sore hari.
"Konsumsi ini tidak hanya untuk masyarakat yang menjalani isoter, namun juga petugas yang berjaga. Mengenai belanja konsumsi selama dua pekan terakhir, diperkirakan mencapai Rp50 juta," sebutnya. (*)
Berita lainnya di Berita Bangli