Berita Denpasar
Kamar Jenazah di RSUD Wangaya Denpasar Kelebihan Kapasitas, Tidur Berdampingan dengan Mayat
pihak RSUD Wangaya menyulap lantai dua pada gedung kamar jenazah yang semula adalah kantor, kini setengahnya difungsikan sebagai tempat penitipan
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kamar jenazah di RSUD Wangaya penuh.
Semula kapasitasnya hanya 21 jenazah, kini terisi 71 jenazah.
Untuk mengatasi hal itu, pihak RSUD Wangaya menyulap lantai dua pada gedung kamar jenazah yang semula adalah kantor, kini setengahnya difungsikan sebagai tempat penitipan janazah.
Selain itu, manajemen RS juga sampai membangun tenda darurat di samping gedung.
Baca juga: Bukan Takut Terpapar, Petugas Kamar Jenazah RSUD Wangaya Lebih Takut Ada Penolakan Pihak Keluarga
Pantauan di lokasi, Selasa (10/8) siang, tempat jenazah penuh.
Bahkan tempat pemandian jenazah juga diisi jenazah yang diletakkan dalam peti.
Kantor di lantai juga dua disekat dengan terpal untuk penitipan janazah.
Begitupun di tenda sudah tak tersedia space untuk janazah baru.
Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Wangaya, Ida Bagus Gede Rama Praba Vananda mengatakan, penuhnya kamar jenazah ini dimulai sejak awal Juli 2021.
Penuhnya kamar jenazah diakibatkan oleh naiknya tingkat kematian di RSUD Wangaya.
Sebelum bulan Juli 2021, angka kematian dalam sehari rata-rata satu sampai dua orang.
Namun mulai awal Juli 2021 angka kematian meledak, dalam sehari bisa lima hingga tujuh pasien yang meninggal.
"Kondisinya saat ini sudah banyak penambahan tempat. Karena RS Sanglah sudah tidak menerima penitipan jenazah, RSBM penuh dan di RS Kapal juga penuh," katanya.
Kondisi ini membuat pihaknya menolak beberapa penitipan jenazah.
Bahkan per kemarin pihaknya menolak 8 jenazah yang akan dititipkan dari Tabanan dan beberapa RS swasta di Denpasar.