Wawancara Tokoh

Penjelasan Ketua MUI Denpasar terkait Tahun Baru Islam, Puasa, Bersyukur, dan Membantu Orang Lain

Selain Ramadan, Muharram juga merupakan salah satu bulan yang penting dalam kehidupan umat Islam di dunia

Penulis: Ragil Armando | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
istimewa/Drs. Saifuddin Zaini
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Denpasar, Drs. KH. Saifuddin Zaini, M.Pd,I. - Penjelasan Ketua MUI Denpasar terkait Tahun Baru Islam, Puasa, Bersyukur, dan Membantu Orang Lain 

Kita perlu mentradisikan untuk bisa membantu orang lain pada tanggal 10 Muharram yang amal ritualnya dalam bentuk puasa, tapi amal sosialnya dalam bentuk santunan.

Misalnya santunan 10 Muharram.

Kalau dalam ibadahnya misalnya puasa 10 Muharram ini kiranya dosa-dosa kita satu tahun yang lalu itu diampuni oleh Allah.

Itu dari sisi semangat untuk berpuasa.

Kalau saya sih, pahala itu melekat, tetapi bagaimana sekarang kita memaknai secara sosial.

Banyak orang menyebut, perayaan tahun baru Islam dengan 1 Suro. Mengapa disebut demikian? Bagaimana asal-usulnya?

Justru bulan Muharram disebut dengan bulan Suro itu dari kata ‘ashara yang berarti sepuluh.

Pada tanggal 10 itu lah Allah memberikan berbagai macam pertolongan kepada hamba-hamba Allah yang mengalami kesulitan.

Mereka berdoa mengakhiri tahun 1442 H, begitu salat Maghrib atau setelah kumandang azan, dia masuk tahun baru maka dia berdoa di awal tahun. (Ragil Armando).

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved