Seputar Tipes

Tipes Salah Satu Penyakit yang Sering Dianggap Remeh Padahal Bisa Menimbulkan Kematian

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam menjelaskan, pada dasarnya semua penyakit bisa berujung pada kematian dengan benar

Editor: Meika Pestaria Tumanggor
tribun bali/dwisuputra
Ilustrasi kartun gejala tipes - Tipes Salah Satu Penyakit yang Sering Dianggap Remeh Padahal Bisa Menimbulkan Kematian. 

TRIBUN-BALI.COM - Tipes Salah Satu Penyakit yang Sering Dianggap Remeh Padahal Bisa Menimbulkan Kematian.

Kesehatan mahal harganya.

Inilah yang banyak dikatakan bila seseorang telah menderita sakit.

Hidup sehat tanpa penyakit adalah dambaan setiap orang.

Sebab, seberapa pun besarnya harta yang dimiliki, jika seseorang sakit maka harta benda yang dimiliki bisa saja habis untuk mengobati penyakit itu.

Beberapa waktu sebelumnya, di media sosial TikTok sempat ramai pembahasan mengenai penyakit mag, tipes, dan darah rendah yang disebut bisa menyebabkan kematian perlahan.

Lantas, benarkah hal tersebut?

Dan apa saja penyakit yang kerap kali dianggap remeh tetapi bisa berujung pada kematian?

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Ari Fahrial Syam menjelaskan, pada dasarnya semua penyakit bisa berujung pada kematian dengan catatan, apabila tidak dikelola dengan benar.

“Kalau bicara kematian, apa pun penyakit ujungnya kematian kalau tidak dikelola dengan baik. Mau sakit lambung, darah rendah, tipes (tifus), mau demam berdarah atau Covid kalau tidak di-manage dengan baik ya akhirnya berujung kematian,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Karena itulah, dirinya menilai, apabila seseorang memiliki penyakit kronis maka harus berobat secara teratur.

Baca juga: Penderita Tipes Sering Mengalami Demam yang Memuncak Pada Malam Hari

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Tipes Bisa Sebabkan Komplikasi, Mulai dari Perforasi Usus hingga Peritonitis

Baca juga: 3 Cara Diagnosis Penyakit Tipes yang Disebabkan Bakteri Salmonella Typhii

Pengobatan sendiri

Pihaknya menambahkan, kerap kali yang terjadi di masyarakat adalah masyarakat membuat diagnosis dan mengandalkan pengobatan sendiri.

“Misal tahu punya penyakit lambung, tapi dia tidak pernah berobat yang benar bagaimana mengobati sakit lambung,” terangnya.

Pengobatan yang benar, menurut Ari, untuk keluhan lambung tersebut seharusnya adalah dengan melakukan pemeriksaan USG atau jika perlu dilakukan endoskopi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved