BSI Dorong UMKM Tetap Hidup di Masa Pandemi Covid-19 Lewat Pembiayaan dan Pelatihan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor penopang ekonomi masyarakat.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor penopang ekonomi masyarakat.
Di tengah masa pandemi Covid-19 dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakar (PPKM), mau tidak mau sektor UMKM ikut terdampak.
Wilayah Kota Denpasar, Bali sebagai salah satu lokasi yang menjadi sasaran PPKM Darurat Jawa - Bali, di tengah masa sulit ini, Bank Syariah Indonesia (BSI) berkomitmen memberikan akses pembiayaan bagi para pelaku UMKM agar roda perekonomian terus berjalan meskipun aktivitas masyarakat dilakukan pembatasan.
Baca juga: Dukung UMKM, BRI Adakan Pameran Virtual Lokal Keren Jatim
Area Manager BSI Bali Nusa Tenggara, Sukma Dwie Priardi mengatakan, berbagai langkah dan strategi dilakukan BSI untuk mendukung UMKM terus tumbuh dan bangkit di tengah masa pandemi Covid-19.
"BSI sebagai bank penyalur UMKM berkomitmen untuk tetap menyalurkan dan meningkatkan pertumbuhan pendanaan UMKM di area Bali Nusra, kami terus berupaya meningkatkan bisnis sektor mikro dan UKM melalui berbagai strategi," kata Sukma kepada Tribun Bali di ruang kerjanya Kantor BSI, Kota Denpasar, Bali, pada Sabtu 14 Agustus 2021.
Baca juga: 13.200 UMKM di Badung Dipastikan Akan Menerima BPUM BLT UMKM Masing-masing Rp 1,2 Juta
"Di antaranya penyaluran pembiayaan PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), penyaluran pembiayaan KUR, sinergi pembiayaaan UMKM dengan pesantren, BUMN maupun lembaga lainnya, serta pelatihan bagi UMKM binaan," imbuhnya.
Dijelaskan Sukma, segmen UMKM BSI tersebar pada sektor produksi, perdagangan dan jasa.
Baca juga: Jika PPKM Darurat Diperpanjang, DPRD Bali Minta Jam Operasional UMKM Dilonggarkan & Gencarkan Bansos
"Untuk Bali mayoritas UMKM binaan sektor perdagangan, seperti pedagang Pasar tradisional Pasar Badung dan pasar lainnya, 50 persen sektor perdagangan untuk sembako, toko kelontong, ada pula petani gabah banyak nasabah di Bali, budidaya bawang, ada ternak sapi," ujarnya.
Sementara itu, Area Micro & Pawning Manager BSI Bali Nusra, Sungkono memastikan BSI siap menjadi mitra keuangan sahabat UMKM melalui akses permodalan mikro, coaching dan fasilitator dengan para standby buyer melalui pemasaran produk baik offline maupun online sehingga keuangan keberlanjutan melalui bisnis UMKM dapat terus meningkat.
Baca juga: Untuk Jual Produk Pertanian dan UMKM, PD Swatantra Buleleng Ingin Bangun Gudang dan Gedung
"Untuk UMKM, pembiayaan mikro di BSI ada produk Mikro Usaha dan KUR (kredit usaha rakyat) BSI berdasarkan nominal ada KUR Super Mikro (Supermi) pembiayaan 1-10 juta rupiah, KUR Micro 10 - 50 juta rupiah, serta KUR Kecil 50-500 juta rupiah," papar dia.
Sungkono merinci, nasabah Mikro Usaha non KUR per 31 Juli 2021 BSI area Bali Nusra sebanyak 5.631 nasabah, dan KUR posisi akhir Juli 2021 sebanyak 5.448 nasabah.
Sedangkan outstanding Mikro Usaha BSI Bali Nusra saat ini berada di angka Rp 309,2 Miliar dan KUR Rp 250,8 Miliar yang sudah tersalurkan.
"Kita support penuh, di masa pandemi, kita selektif mana-mana yang kita biayai artinya sektor-sektor produktif kita utamakan, pertanian dan perikanan, perkebunan dan perdagangan, kesehatan, yang banyak dibutuhkan masyarakat," ucapnya.
Calon nasabah hanya perlu mengajukan syarat pembiayaan UMKM berupa legalitas usaha, dokumen identitas pemohon, dokumen agunan, surat izin usaha, catatan keuangan/pendapatan usaha selama minimal 2 tahun serta kelayakan usaha yang akan dinilai dari pihak BSI.