Pasrah Dihabisi Taliban, Wali Kota Pertama Perempuan Afganistan: Saya Duduk di Sini Menunggu Mereka
Pasrah Dihabisi Taliban, Wali Kota Pertama Perempuan Afganistan: Saya Duduk di Sini Menunggu Mereka
TRIBUN-BALI.COM, KABUL - Kekhawatiran kaum perempuan di Afganistan setelah Taliban berkuasa tak bisa dianggap sebelah mata.
Walaupun pihak Taliban telah menyampaikan bahwa akan memberikan ruang pada kaum perempuan.
Tapi, tak serta merta dipercaya.
Seperti, Wali Kota Perempuan pertama di Afghanistan, Zarifa Ghafari.
Secara terbuka, dia menyampaikan kekhawatirannya.
Baca juga: Tokoh Misterius Taliban Akhirnya Muncul ke Publik, Selama ini Hanya Bersuara di Ujung Telepon
Zarifa Ghafari mengaku pasrah dan menunggu Taliban untuk datang seperti dilansir dari The Sun, Rabu (18/8/2021).
“Saya duduk di sini menunggu mereka untuk datang. Tidak ada seorang pun yang datang membantu saya atau keluarga saya,” kata Zarifa Ghafari.
“Saya hanya duduk bersama keluarga saya dan suami saya. Dan mereka akan datang ke orang-orang seperti saya dan membunuh saya.”
Digambarkan Zarifa Ghafari, dalam situasi saat ini dirinya tidak bisa ke Afghanistan apalagi meninggalkan keluarganya.
Di samping itu, Zarifa Ghafari juga tidak mengetahui harus pergi ke mana di tengah situasi yang kini terjadi.
“Saya tidak bisa meninggalkan keluarga saya dan lagi pula ke mana saya akan pergi?,” tutur Zarifa Ghafari.
Baca juga: Informasi Intelijen: China Pasok Uang dan Senjata bagi Taliban, Disebut Ini Keuntungan China
Untuk diketahui, Zarifa Ghafari dipilih menjadi wali kota pada 2018.
Dalam sejarah politik pemerintahan Afghanistan, Zarifa Ghafari merupakan perempuan termuda dan pertama menjabat sebagai wali kota.
Dalam perannya, Zarifa Ghafari aktif mengampanyekan hak-hak perempuan di Afghanistan.
Kekhawatiran Zarifa Ghafari yang akan dibunuh oleh Taliban justru dipatahkan melalui deklarasi “amnesti”.