Corona di Bali
Bali Diminta Percepat Penanganan Covid, Jadi Tuan Rumah GPDRR yang Digelar PBB pada Mei 2022
Indonesia dipercaya oleh PBB untuk menjadi tuan rumah agenda internasional Global Platform for Disaster Risk Reduction
Penulis: Ragil Armando | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Indonesia dipercaya oleh PBB untuk menjadi tuan rumah agenda internasional Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR).
Agenda dua tahunan yang digelar United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) atau Badan PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana ini direncanakan digelar, Mei 2022.
Pemerintah pusat telah menunjuk Bali sebagai lokasi perhelatan tersebut.
Oleh sebab itu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ganip Warsito meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk mempercepat penanganan pandemi.
Baca juga: DPRD Bangli Harapkan Alokasi Anggaran di APBD Perubahan Difokuskan untuk Penanganan Pandemi Covid-19
Salah satunya dengan mengubah secara cepat pandemi Covid-19 menjadi endemi. Ganip menyebutkan, apabila pendekatan penanganan Covid-19 diubah menjadi pengendalian Covid-19, maka diharapkan bisa mengubah pandemi menjadi endemi.
"Tujuan besarnya, kita akan mengubah penanganan Covid-19 ini menjadi pengendalian Covid-19. Arahnya mengubah pandemi menjadi endemi, sehingga kita bisa hidup berdampingan dengan Covid-19 dan masyarakat bisa produktif aman Covid-19," kata Ganip dalam Rapat Koordinasi Penguatan Penanganan Covid-19 di Bali, Kamis 19 Agustus 2021.
Dirinya menyebut apabila Covid-19 di Bali telah menjadi endemi, pihaknya optimistis Bali mampu menyelenggarakan forum tersebut.
Perwira TNI AD berbintang tiga ini menyebutkan, jika berhasil mengubah pandemi menjadi endemi, maka hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk membuktikan kepada dunia bahwa pemerintah mampu mengendalikan pandemi.
Seperti diketahui, forum ini akan diikuti oleh 5-7 ribu peserta yang berasal dari 193 negara yang terdiri dari pejabat tinggi pemerintah, lembaga non-pemerintah, akademisi, sektor swasta dan media.
Mereka akan membahas berbagai pengetahuan, perkembangan, dan tren terbaru dalam penanganan bencana.
"Ini menjadi peluang bangsa Indonesia pada umumnya dan Provinsi Bali pada khususnya untuk membuktikan kepada dunia bahwa kita mampu dan bisa mengendalikan pandemi ini. Ini yang tadi saya katakan harga diri bangsa," tuturnya.
Salah satu langkah awalnya sendiri menurut Ganip adalah dengan melakukan dan menggencarkan program vaksinasi Covid-19.
Secara umum, dirinya memuji tingkat vaksinasi yang dinilai tertinggi di Indonesia.
Namun, ia mendorong agar Pemprov Bali mendorong percepatan vaksinasi dosis kedua yang, menurutnya, masih jauh dari harapan yakni 44,6 persen.
Pasalnya, untuk vaksinasi dosis pertama sendiri sudah mencapai 91,7 persen.