Corona di Bali
Sebagian Warga Beban Ikut Isoter di Tabanan, Khawatir Ternak Tak Terurus Berhari-hari
Ratusan warga yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri (isoman) telah dijemput Satgas Penjemputan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Ratusan warga yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri (isoman) telah dijemput Satgas Penjemputan untuk dibawa ke tempat isolasi terpusat (isoter).
Namun sebagain warga memilih tetap isoman.
Mereka khawatir dengan ternaknya kalau ditinggalkan terlalu lama.
Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan, untuk mekanisme penjemputan pasien isoman tanpa gejala dan bergejala ringan langsung dikoordinir Polres Tabanan dan Kodim 1916 Tabanan bersama Satgas Covid-19 Tabanan.
Baca juga: Pantau Pelaksanaan Isolasi di Bangli, Kapolda Bali: Polanya Sudah Tepat
"Saat ini kami bersama Kodim 1619 Tabanan sedang fokus melaksanakan penanganan Covid 19. Hal yang dilakukan adalah penjemputan warga isoman untuk dibawa ke tempat isoter yang telah disediakan sembari memberikan edukasi," kata AKBP Ranefli, Kamis 19 Agustus 2021.
Ia mengatakan, sebagian besar warga setuju isoter, namun sebagian juga terpaksa melakukan isoman karena berbagai faktor.
Total sudah ada 250 warga positif isoman menjalani perawatan atau karantina di tempat isolasi terintegrasi yang telah disediakan.
"Hasil dari laporan anggota, memang ada masyarakat yang masih berat ikut isolasi terpusat karena mereka takut akan ternak peliharaannya seperti sapi itu tidak ada yang mengurus," ungkapnya.
Karena hal tersebut, kata dia, pihaknya bersama instansi lainnya juga terus mengupayakan untuk mendorong warga melakukan isoter dengan pemberian edukasi dan pemahaman dampaknya.
Sebab, langkah ini sebagai salah satu cara untuk memutus penyebaran virus di internal keluarga.
"Kami akan terus berupaya dengan memberikan edukasi dan pengertian kepada masyarakat. Karena jika dibiarkan begitu saja berat juga, apalagi angka kematian akibat Covid-19 Tabanan masih yang paling tinggi," tegasnya.
Kabag Ops Polres Tabanan, Kompol I Nengah Sudiarta menjelaskan, untuk mekanisme warga akan diisolasi di tempat mana tergantung permintaan warga.
Terpenting pihak pemerintah sudah menyiapkan tempat isoter yang sesuai standar yakni di Asrama Poltrada dan Hotel Pop di Denpasar.
"Jadi kami yang menawarkan warga mau diisolasi dimana, misalkan warga ingin isolasi di Poltrada kita akan arahkan kesana," jelasnya.
Setelah setuju, kata dia, pasien kemudian dijemput menggunakan mobil ambulans.
Kemudian Polres Tabanan juga menyiapkan kendaraan, bahkan disiapkan pula mobil tahanan untuk proses penjemputan.
"Lamanya pasien isolasi tergantung kondisi mereka, jika sudah negative saat di-tes maka bisa dipulangkan. Aturan isolasi adalah pasien menjalani selama 10 hari," tandasnya.
Baca juga: Skema Ngaben Massal 291 Sawa di Bangli, Jumlah Krama Batur Dibatasi & Wajib Swab
Kapolda ke Bangli
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra mengunjungi Bangli, kemarin.
Ia melihat secara langsung pelaksanaan isolasi terpusat bagi masyarakat yang terpapar Covid-19 di Bangli.
Kunjungan Kapolda mula-mula berlokasi di Desa Bunutin, Bangli dan selanjutnya ke RSJ Provinsi Bali.
Kapolda mengungkapkan, ada dua pola isolasi yang diterapkan di Bangli.
Yakni Isolasi terpusat berbasis Kabupaten serta berbasis desa.
“Tapi berbasis desa sudah di-manage dengan baik. Ada penanggungjawab, kemudian ada juga tenaga nakesnya, kemudian juga diberikan obat, dan lain-lain,” ujarnya.
“Kalaupun di Bangli memang terbatas, provinsi pun sebenarnya menyiapkan. Tapi memang lokasinya agak jauh. Ini diharapkan juga masyarakat tidak menjadi enggan untuk melakukan isolasi terpusat,” sambung dia.
Satgas Membujuk
Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengungkapkan, penanganan Covid-19 di Bangli sampai saat ini tetap diupayakan dengan cara isolasi terpusat.
“Di desa tentu di rumah warga yang akan diisolasi dilakukan survei oleh Dinas Kesehatan untuk kelayakannya," ujarnya.
Kalau sudah memuhi standar kelayakan, lanjut Sedana Arta, akan dilakukan pembagian tanggung jawab. Mulai dari kesehatan, konsumsi dan kebutuhan lainnya.
“Begitupun bagi warga di pekarangan yang terdampak, juga mendapatkan sembako dari relawan. Tanggung jawab bersama ini, diawasi pula oleh pecalang Desa Adat,” kata dia.
Sedangkan di Jembrana, lokasi istoter berada di MTS Negeri 3 Jembrana.
Kabag Ops Polres Jembrana, Kompol I Wayan Sinaryasa mengatakan, pihaknya melakukan upaya persuasif untuk membujuk warga yang terpapar Covid-19 agar bersedia menjalani isolasi terpusat dibanding isolasi mandiri di rumah-rumah. (mpa/mer/ang).
Baca juga: Kepala BPBD Gianyar Akui Miskomunikasi, Warga Celuk Makamkan Jenazah Covid Tanpa Petugas
Kumpulan Artikel Corona di Bali