Berita Badung

Berawal dari Hobi, Peternak Anjing Ras di Desa Getasan Badung Bisa Raup Omzet Rp 25 Juta per Bulan

I Gusti Ngurah Januari Artha mengatakan dirinya tertarik mengembangbiakan anjing ras tersebut karena jenis anjing husky termasuk anjing yang beda

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Breeder anjing Siberian Husky I Gusti Ngurah Januari Artha saat ditemui di kandang anjingnya pada Senin 23 Agustus 2021 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Di tengah pandemi covid-19 ternyata bisnis anjing ras masih menjanjikan. Seperti halnya Breeder anjing Siberian Husky asal desa Getasan petang Badung, I Gusti Ngurah Januari Artha mampu memperoleh omzet sampai Rp 25 juta per bulan.

Anjing ras jenis Siberian Husky itu mulai dikembangkan semenjak tahun 2012 lalu dengan nama OWZ Bali Kennel.

Bahkan dari sekedar hobi kini dirinya bisa menghasilkan pendapatan dari mengembangbiakkan anjing tersebut.

Saat ditemui dirumahnya I Gusti Ngurah Januari Artha mengatakan dirinya tertarik mengembangbiakan anjing ras tersebut karena jenis anjing husky termasuk anjing yang beda dengan anjing yang lain.

Baca juga: Marak Tawaran Pinjaman Online, Kadis Koperasi dan UKM Badung Imbau Masyarakat Jangan Tergiur

Dirinya mengaku Siberian Husky menyerupai serigala, bahkan bulunya lebat dan memiliki warna mata yang biru.

"Saya tertarik pada trah anjing ini karena karakternya yang aktif, ditambah dengan struktur anatomi dan warna bulunya yang mirip menyerupai serigala. Bahkan bisa dipelihara untuk dipelihara bersama keluarga," ujarnya Senin 23 Agustus 2021.

Dirinya mengaku tidak sulit untuk memelihara anjing jenis Siberian Husky tersebut, meski anjing tersebut semestinya ada di daerah suhu yang dingin.

Kendati demikian anjing tetap diberikan air es untuk menjaga suhu tubuhnya, termasuk kandang juga dibuat berbahan keramik.

"Sekarang ada 19 anjing yang saya pelihara. Jadi semuanya indukan super. Ada juga masih anakan yang dibeli dari Kalimantan," ungkapnya.

Disinggung mengenai konsumen selama ini, dirinya mengatakan ada dari berbagai macam daerah seperti lombok, jakarta bahkan sampai ke Negara Cina.

Kendati demikian, pihaknya mengaku beberapa jenis husky yang dicari ada yang biasa hingga yang super.

"Nah kalau harga berbeda-beda ya. Soalnya bergantung kualitas juga. Jadi dari Rp 3,5 juta sampai Rp 16 juta," ungkapnya.

Kendati demikian, meski anjing terdengar mahal, namun biaya pakan juga banyak. Pasalnya anjing yang dipelihara tersebut  hanya diberikan makanan dog food dan daging ayam mentah.

"Untuk pakan juga menghabiskan banyak sampai Rp 3,5 juta biaya pakan untuk 9 anjing indukan selama sebulan. Namun jika untuk anak -anak biayanya bisa lebih banyak, untuk support kegemukan juga," jelasnya.

Baca juga: Walau Masih Pandemi, Pemkab Badung Tetap Pasang Anggaran Promosi Pariwisata di APBD Perubahan 2021

"Tapi kalau vitamin beda lagi, ada vitamin bulu, kutu dan yang lainnya. Itu beda lagi, sehingga pemeliharaannya gampang-gampang susah. Jika bulunya sudah lebat, pemeliharaan bulu juga penting," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved