Berita Buleleng
Kasus Positif Covid-19 di Buleleng Mulai Menurun, Pengawasan Pasien Lebih Mudah di Tempat Isoter
Jika minggu lalu mencapai ratusan orang dalam sehari, saat ini kasus terkonfirmasi baru di Buleleng sudah berada diangka dua digit atau hanya puluhan
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kasus baru terkonfirmasi Covid-19 di Buleleng saat ini mulai menurun.
Jika minggu lalu mencapai ratusan orang dalam sehari, saat ini kasus terkonfirmasi baru di Buleleng sudah berada diangka dua digit atau hanya puluhan orang.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Ketut Suwarmawan ditemui Senin (23/8/2021) mengatakan, menurunnya kasus terkonfirmasi di Buleleng saat ini salah satunya terjadi lantaran para OTG-GR yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri di rumah, sudah seluruhnya dipindahkan ke isolasi terpusat (isoter) yang disediakan oleb Satgas Kabupaten atau Satgas Desa.
Dengan pemindahan OTG-GR ke isoter ini, pengawasan jadi lebih mudah dilakukan, sehingga virus tidak menyebar lebih luas.
Baca juga: Pilkel Serentak di Buleleng Rencananya Dilaksanakan Akhir Oktober 2021
Selain itu kata Suarmawan, kebijakan work from home (WFH) dan work from office (WFO) pada beberapa instansi, pelaksaan tracing dan testing juga menjadi salah satu faktor penyebab mulai menurunnya angka terkonfirmasi di Bumi Panji Sakti.
"Tracing dan testing khususnya pada orang-orang yang kontak erat dengan kasus terkonfirmasi, masih dilakukan oleh nakes, dibantu oleh para anggota TNI.
Jika pusat menargetkan dalam sehari tracing maksimal dilakukan kepada 96 orang, Satgas di Buleleng justru rata-rata melakukan tracing hingga mencapai ratusan orang per hari.
Jika dalam tracing itu ada yang ditemukan terkonfirmasi, langsung kami bawa ke isoter jadi virus tidak menyebar luas ke keluarga," ungkapnya.
Imbuh Suarmawan, vaksinasi juga memiliki peran besar dalam mengatasi Covid-19, khususnya bagi yang memiliki gejala berat.
Dari data kumulatif yang dimiliki Satgas hingga Senin (23/8/2021), jumlah kasus kematian yang belum menerima vaksinasi mencapai 411 orang.
Sementara kasus kematian yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama berjumlah 21 orang.
Sedangkan kasus kematian yang sudah mendapatkan vaksin dosis dua hanya lima orang.
Ini karena pasien memiliki komorbid berupa diabetes, paru-paru dan jantung.
Dengan menurunnya kasus terkonfirmasi ini, Suarmawan menyebut Satgas kabupaten atau desa tidak akan menambah isoter.
Baca juga: Banyak Warga Alami Anosmia, Kodim 1609/Buleleng Akan Gelar Rapid Antigen Acak di Desa Sidetapa
pengawasan
kasus positif Covid
isolasi mandiri
berita buleleng hari ini
bed occupancy rate (BOR)
Tribun Bali
Tempat Isoter
Pemkab Buleleng
PPKM
OTG GR
Pasien Stroke Tinggi, RSUD Buleleng Akan Kembangkan Layanan Cuci Otak |
![]() |
---|
Sekda Buleleng Tak Mau Buru-Buru Isi Jabatan Dua Asisten yang Kosong |
![]() |
---|
Sulit Kantongi Izin, Mesin Insinerator RSUD Buleleng Terbengkalai |
![]() |
---|
Pemkab Buleleng Setop Pengangkatan Tenaga Kontrak, 32 Orang Diberhentikan |
![]() |
---|
Sapu Bersih Suara, Lasmawan Menang Telak Pilrek Undiksha |
![]() |
---|