Berita Jembrana
Tak Kantongi Izin, Satu Klinik Rapid Test di Gilimanuk Ditutup
Penutupan ini dilakukan di klinik Rapid test yang ada di Lingkungan Penginuman Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, Rabu 25 Agustus
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Klinik Rapid test di pinggir jalan menuju Pelabuhan Gilimanuk, ditutup oleh Satgas Penanganan Covid-19.
Penutupan ini dilakukan di klinik Rapid test yang ada di Lingkungan Penginuman Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, Rabu 25 Agustus 2021.
Penutupan dilakukan dengan alasan bahwa klinik tidak mengantongi izin.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengatakan, bahwa untuk izin yang belum dikantongi ialah rekomendasi dari Dinas Kesehatan Jembrana maupun izin Satgas Covid-19 Jembrana.
Baca juga: Mobil Terios Tabrak Pohon Hingga Body Depan Ringsek di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk Jembrana
Sebab, meski sudah mengantongi izin pihak Satgas dan Dinkes Jembrana tetap akan melakukan pembinaan dan pengawasan secara rutin.
Nah, dari delapan yang sudah beroperasi, ada satu klinik yang untuk kemudian diketahui belum mengantongi izin.
“Untuk saat ini kami meminta untuk ditutup sampai mengantongi izin,” ucapnya.
Dijelaskannya, pihaknya tidak tebang pilih.
Selain pemeriksaan ke klinik yang sudah diminta tutup, pihaknya juga mengawasi ke tujuh klinik lainnya.
Dimana dilakukan pengawasan terkait pelaksanaan rapid test apakah sudah benar. Dan pengelolaan limbah B3 Medis sesuai standar.
Selanjutnya, menyangkut administrasi verifikasi klinik yang sudah berizin.
“Untuk di tujuh lainnya, ada beberapa yang belum mengantongi SIP atau Surat Ijin Praktek.
Akan kami awasi hingga ketika tiga kali layangkan surat peringatan, tidak diindakan maka kami rekomendasi izin dicabut,” tegasnya.
Artana menambahkan, selain pengawasan dan pembinaan menyangkut ihwal di atas, pihaknya juga menemukan menyangkut kelayakan tempat yang digunakan klinik.
Ada yang memang belum layak dan diimbau untuk ke tempat lebih representatif.
Baca juga: Dibekuk Akibat Mengedarkan Uang Palsu di Jembrana, Begini Pengakuan Tersangka