Korea Utara
Hadapi Ancaman Kim Jong Un dari Korut, Korsel Kembangkan Rudal Balistik Lebih Hebat
Kabar tersebut muncul ketika Korsel mengungkap proposal anggaran untuk memperkuat sistem pertahanan mereka melawan Korea Utara
TRIBUN-BALI.COM, SEOUL - Korea Selatan ( Korsel) berada pada tahap akhir pengembangan sebuah rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak seberat 3 ton.
Demikian laporan kantor berita Yonhap Kamis 2 September 2021.
Kabar tersebut muncul ketika Korsel mengungkap proposal anggaran untuk memperkuat sistem pertahanan mereka melawan Korea Utara ( Korut).
Dalam cetak biru pertahanan 2022-2026, kementerian pertahanan Korsel mengatakan mereka akan mengembangkan rudal baru dengan kekuatan penghancur yang meningkat secara signifikan.
Baca juga: Berat Badannya Menurun Drastis, Korea Utara Mencari Pengganti Kim Jong Un
Baca juga: Wilayah Korea Utara Dilanda Cuaca Panas hingga 35 Derajat Celcius
Sistem pertahanan rudal yang diperkuat dan senjata penangkis baru itu untuk melawan artileri jarak jauh.
"Kami akan mengembangkan rudal yang lebih kuat, lebih presisi dengan jangkauan lebih jauh untuk melakukan pencegahan serta menciptakan keamanan dan perdamaian di Semenanjung Korea," kata kementerian pertahanan Korsel.
Di antara rudal-rudal tersebut ada senjata baru dengan jangkauan terbang 350-400 kilometer dan muatan hingga 3 ton.
Senjata itu dirancang untuk menghancurkan fasilitas bawah tanah seperti yang dimiliki Korut dan dipercaya digunakan untuk menyimpan senjata nuklir, kata Yonhap mengutip sejumlah sumber anonim.
Rudal tersebut akan menjadi yang terbaru dalam perlombaan rudal konvensional di antara kedua Korea.
Pembuatannya dipercepat setelah Korsel dan Amerika Serikat sepakat untuk membatalkan semua pembatasan bilateral pada pengembangan rudal Seoul awal tahun ini.
Tahun 2020, Korsel mengumumkan rudal balistik jarak pendek (SRBM) baru yang bernama Hyunmoo-4.
Pada Maret lalu, Korut menguji sebuah SRBM yang mereka klaim mampu membawa 2,5 ton muatan.
Hyunmoo-4 adalah rudal terbesar Korsel.
"Menyusul penghentian pembatasan, kami akan melakukan pencegahan terhadap potensi ancaman dan meningkatkan kemampuan serang melawan target utama," kata pernyataan tersebut.
Sebelum dekade ini berakhir, Asia akan dipenuhi dengan rudal-rudal konvensional yang mampu melesat lebih jauh dan lebih cepat.