Berita Denpasar

Menteri PPPA Beri Bantuan untuk Warga Denpasar yang Kehilangan Kepala Keluarga Akibat Covid-19

Bintang Puspayoga melakukan kunjungan dan berikan bantuan untuk keluarga Kota Denpasar yang kehilangan kepala keluarga karena Covid-19.

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau yang biasa dipanggil Bintang Puspayoga melakukan kunjungan dan berikan bantuan untuk keluarga Kota Denpasar yang kehilangan kepala keluarga karena Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau yang biasa dipanggil Bintang Puspayoga melakukan kunjungan dan berikan bantuan untuk keluarga Kota Denpasar yang kehilangan kepala keluarga karena Covid-19.

Kunjungan tersebut dilaksanakan langsung di rumah salah satu warga yang berlokasi di Jalan Tukad Pancoran Gang XII C Banjar Bekul, Denpasar.

Bahkan nantinya anak-anak dari satu keluarga tersebut akan dijamin jenjang pendidikannya. 

Baca juga: Denpasar Zona Orange Covid-19, Satu Lagi Tempat Isoter Ditutup

"Kebetulan ini anaknya masih PAUD. Nanti akan didampingi upaya-upaya pendampingan kepada anak-anak yatim piatu. Denpasar sudah dikawal oleh Pemerintah Kota melalui pak Walikota akan membangun jejaring-jejaring."

"Sudah kita koordinasi dan pastikan pemenuhan hak dasar anak ini terjamin begitu juga perlindungannya," katanya pada Sabtu 11 September 2021. 

Lebih lanjut ia mengatakan, jika berkaitan dengan pendidikan ataupun perlindungan terhadap anak ini menjadi tanggung jawab pemerintah secara bersama-sama. 

Baca juga: HUT ke-76 TNI AL, Mengenal Satuan Babinpotmar Lanal Denpasar dan Tugasnya di Masa Pandemi Covid-19

"Hari ini kami menggandeng beberapa komunitas juga pemerintah daerah untuk bekerja bersama-sama memastikan anak-anak terpenuhi perlindungan dan pendidikannya."

"Alasannya memilih keluarga ini karen ini merupakan hasil assessment, kita dari pusat tidak tahu mana daerah yang harus dikunjungi. khusus di Denpasar sebenarnya anak yang masuk ke data kami yatim piatu ada 25 yang baru dapat bantuan 3 orang."

"Yang lainnya merupakan keluarga mampu ada keluarganya yang mampu sudah membantu," tambahnya.  

Baca juga: Gelar Aksi Sosial, Kasat Lantas Polresta Denpasar Kunjungi Dua Tempat di Denpasar

Kepala keluarga saat ini yakni, istri dari almarhum, Ni Putu Eka Wirayanti Lestari berharap semoga bantuan ini bisa menjamin pendidikan anak-anaknya.

"Saya berharap kalau kondisinya begini paling tidak ada bantuan pendidikan dan kesehatan anak-anak. Suami meninggal bulan Januari di RSUP Sanglah, anak saya ada tiga usia 5 tahun, 4 tahun sama 2 tahun."

"Suami asli Singaraja. Sebelumnya saya ibu rumah tangga saja, suami saja yang bekerja," sebut, Eka. 

Suami Eka sebelumnya merupakan pegawai swasta di salah satu perusahaan elektronik Denpasar.

Untuk menyambung hidupnya, Eka pun saat ini bekerja dan membagi waktu juga untuk mengurus anak-anaknya. 

Baca juga: Kesalahan Input Data Pasien Covid-19 di Denpasar Disebut Karena Petugas Kurang Konsentrasi

"Saya sempat di rumah 3 bulanan, coba mencari kerja akhirnya dapat tidak jauh dari kerjaan suami. Kesulitan bagi itu harus kerja, anak-anak juga sudah mulai sekolah ngatur waktu juga untuk ngajarin anak. Kalau saya kerja, kakek sama neneknya yang jaga anak-anak," imbuh, Eka. 

Walikota Denpasar, Jayanegara juga mengatakan rasa terima kasihnya pada Menteri PPPA karena sudah memberikan bantuan untuk masyarakat Kota Denpasar.

Baca juga: Pasca Kesalahan Input Data Pasien Covid-19, Kominfo Turunkan 10 Orang Untuk Bantu Dinkes Denpasar

"Saya atas nama pemerintah Kota Denpasar terima kasih kepada Bu Menteri terhadap bantuan ini. Kami akan menindaklanjuti melalui program ada dari Dinas Sosial, pemberdayaan perempuan juga anak-anak yang ditinggal orang tuanya karena Covid-19," ungkap Jayanegara. 

Lebih lanjutnya ia mengatakan program pendidikan dan kesehatan serta bantuan tunai akan disiapkan di Denpasar untuk anak-anak tersebut. 

"Kalau saat ini sebanyak 46 anak yang ditinggalkan orangtuanya karena Covid-19. Sedangkan untuk pendidikan kami wajib memenuhi hingga anak tersebut memasuki SMP (sekolah menengah pertama)," tambahnya. (*)

Berita lainnya di Berita Denpasar 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved