Serba Serbi
Tumpek Landep, Pemujaan Kepada Sang Hyang Pasupati
Saat Tumpek Landep, kita akan melihat orang-orang ramai datang ke tempat cuci motor atau mobil untuk mencuci kendaraan mereka.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"Karena saat zaman kerajaan, senjata menjadi sangat penting bagi suatu kerajaan untuk mempertahankan dirinya dari serangan musuh. Sehingga patutlah Tumpek Landep ini digunakan sebagai momentum untuk recharging yaitu dengan upacara selain diasah," kata Guna.
Akan tetapi dewasa ini, berperang tidak lagi menggunakan senjata akan tetapi berperang dengan jnana dan idep.
Kita berperang dengan nalar dan pikiran, maka pikiran harus direcharging atau dipertajam baik secara pengetahuan maupun rohaniah.
Itulah sebabnya mantra yang dibaca saat Tumpek Landep adalah mantra danurdhara.
Danurdhara sendiri merupakan pasukan pemanah.
"Dalam Kakawin Ramayana disebutkan 'ikanang danurdhara kabeh' atau pasukan khusus yang menguasai senjata panah. Dan tradisi kita menganggap panah sebagai simbol ketajaman konsentrasi pikiran. Secara fisik, memang disimbolkan dengan panah, padahal yang dimaksudkan juga manah atau konsentrasi pikiran," imbuhnya.
Oleh karena itu dalam momen Tumpek Landep kita juga harus ngelandepang idep atau mempertajam pikiran.
Berbicara mengenai penajaman pikiran ini, menurut Guna tak ada salahnya belajar pada sosok Arjuna anak ketiga dari pasangan Pandu dengan Dewi Kunti dalam epos Mahabharata.
Disebutkan dalam Kakawin Arjuna Wiwaha karangan Mpu Kanwa, Arjuna merupakan salah satu sosok yang paling pandai dalam hal menggunakan senjata panah.
Hal ini dimulai ketika Bhagawan Drona mengajak Panca Pandawa dan Kurawa latihan memanah.
Di sebuah pohon bertenggerlah seekor burung lalu mereka diminta untuk memanah burung tersebut oleh Drona.
Giliran pertama adalah Bima.
Baca juga: Tumpek Landep Besok, Berikut Bantennnya Dalam Hindu Bali
Sebelum memanah Drona bertanya kepada Bima: apa yang ananda lihat Bima mengatakan bahwa dirinya melihat langit, pohon, dan burung.
"Jangan memanah taruh panahnya," kata Drona kepada Bima.
Termasuk Satus Korawa juga tidak diberikan memanah.