Berita Buleleng
Peserta Tes Tuntut Ujian Ulang, Seleksi Calon PPPK di Buleleng Berlangsung Kacau
Pelaksanaan ujian berbasis komputer calon Pegawai pemerintah dengan Perjanjian Kerja di SMK Negeri 1 Singaraja berlangsung kacau
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Akibat terpaksa menjawab soal dengan asal-asalan karena diburu waktu, Sumantara menyebut hampir 99 persen peserta ujian di ruang TUK 1 tidak lolos dalam ujian tersebut.
Akibat kesalahan dari panitia itu, mereka sempat protes, namun tidak mendapatkan respons.
Atas dasar itulah, ia menuntut agar pelaksanaan ujian khusus untuk peserta di ruang TUK 1 diulang atau dijadwalkan kembali.
"Pelaksanaan ujian di TUK 1 sesi pertama juga sebenarnya sempat bermasalah. Servernya mendadak ngadat," jelasnya.
Baca juga: Pantau Pelaksanaan Tes CAT PPPK 2021 Perdana, Bupati Bangli: Mudah-mudahan Semua Peserta Lolos
"Panitia akhirnya memutuskan untuk menjadwalkan kembali pelaksanaan ujian untuk yang sesi pertama. Kami pun peserta yang sesi kedua juga berharap ujiannya dijadwalkan kembali, karena ini murni kesalahan dari panitia sendiri," tambah dia.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Made Astika mengatakan, karena para peserta meminta agar pelaksanaan ujian dijadwalkan ulang, pihaknya telah berkoordinasi kepada penanggung jawab ujian di provinsi untuk selanjutnya diteruskan ke Pusat.
Namun keputusannya, kata dia, tetap di Pemerintah Pusa.
"Keputusannya ada di Pemerintah Pusat. Peserta bisa melakukan sanggahan jika dalam seleksi mengalami masalah," jelas dia.
Pro Kontra di Ruangan
Panitia tidak menampik pelaksanaan ujian sempat tertunda selama dua jam karena terkendala listrik.
Namun terkait masalah pemotongan waktu untuk mengerjakan soal, pihak panitia membantah hal tersebut.
Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika mengatakan, dari hasil konfirmasinya, panitia sudah mengumumkan kepada peserta ujian sesi kedua di ruang TUK 1, bahwa waktu mengerjakan soal berakhir hingga pukul 18.00.
Kata Astika ini sudah disetujui oleh peserta ujian.
"Saat panitia mengumumkan batas waktu yang tersisa, sempat terjadi pro kontra. Namun sebagian besar setuju dan masuk ke ruang TUK. Tidak ada unsur menakut-nakuti, karena panitia memberikan peringatan sebelum waktu berakhir itu biasa dilakukan," katanya.(*).
Kumpulan Artikel Buleleng