Serba serbi
Kiamat atau Pralaya, Wisnu Purana Berikut Arti dan Maknanya Dalam Hindu
Berdasarkan catatan yang ada, jumlah kitab Purana yang masih sebanyak 18 buah kitab.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berdasarkan catatan yang ada, jumlah kitab Purana yang masih sebanyak 18 buah kitab.
Diantaranya Brahmanda Purana, Brahmawaiwarta Purana, Markandeya Purana, Bhawisya Purana, Wamana Purana, Brahma Purana atau Adhi Purana.
Wisnu Purana, Narada Purana, Bhagawata Purana, Garuda Purana, Padma Purana, Wahara Purana, Matsya Purana, Kurma Purana, Lingga Purana, Siwa Purana, Skanda Purana, Agni Purana. Kitab-kitab itu pada umumnya memuat tentang cerita yang bersifat tradisional atau kuno.
Baca juga: Kama Sastra dan Itihasa Termasuk ke Dalam Kitab Suci Hindu
Adapun isi pokok dari kitab-kitab purana tersebut, seperti dinyatakan dalam kitab Wisnu Purana III.6.24.
Terjemahannya, masa penciptaan dan pralaya dunia tentang suku bangsa atau silsilah raja-raja masa manu ke masa manu berikutnya, cerita tentang riwayat bangsa Surya dan bangsa Candra.
Baca juga: Sulinggih Lebar, Berikut Prosesi Pelebonnya dalam Masyarakat Hindu Bali
Dari penjelasan terjemahan bait tersebut, dapat disimpulkan bahwa garis besar kitab-kitab purana memuat lima macam cerita pokok.
Yakni tentang, penciptaan alam semesta atau kosmogoni.
Hari kiamat atau pralaya.
Masa manu ke masa manu berikutnya, atau man wantara.
Silsilah raja-raja atau dinasti raja-raja Hindu yang terkenal. Serta sejarah perkembangan dinasti Surya dan dinasti Candra atau Surya Wamsa dan Chandrawamsa.
Baca juga: Sukla Brahmacari dalam Hindu, Tidak Kawin dari Lahir Sampai Meninggal
Dari berbagai sumber dijelaskan pula bahwa isi purana satu dengan yang lainnya, memiliki sifat kefanatikan sendiri.
Sehingga hendaknya kitab-kitab purana ini dibaca, dipahami dan dimengerti secara sempurna.
Kitab Wisnu Purana, juga menguraikan tentang Dewa Wisnu yang menyelamatkan dunia, beserta isinya melalui berbagai macam wujud Awatara.
Kitab Wamana Purana, isinya menguraikan tentang Dewa Wisnu sebagai Awatara berwujud orang cebol.
Baca juga: Selain Haturkan Sesajen, Umat Hindu Wajib Lakukan Yoga Semedi Saat Malam Pagerwesi