Berita Badung
Kisah Ketut Lelut Cellelut dengan Anjing-anjingnya, Senang Saat Dibawa Keliling Cari Pakan Ternak
Ketut Widanta atau yang sering disapa Lelut Cellelut memiliki kebiasaan yang berbeda dengan anjing-anjing peliharaannya.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA- Ketut Widanta atau yang sering disapa Lelut Cellelut memiliki kebiasaan yang berbeda dengan anjing-anjing peliharaannya.
Pria asal Banjar Kayu Tulang, Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang merupakan pencinta anjing itu mengajak anjing-anjingnya untuk berkeliling mencari limbah hotel dan restoran yang digunakan untuk makanan ternak babinya.
Uniknya, selain diajak berkeliling menggunakan sepeda motor untuk mengambil makanan babi, anjing-anjing yang dipelihara juga jinak dan menurut pada perintahnya.
Bahkan semua anjingnya secara otomatis naik ketika dirinya menaiki sepeda motor yang digunakan untuk mencari pakan ternaknya.
Pantauan Tribun Bali ke lokasi, Ketut Lelut sedang bersama anjingnya.
Setidaknya kini dirinya memelihara 20 ekor anjing di rumahnya.
Semua anjingnya itu pun dilepas liarkan di halaman rumahnya.
Meski dibiarkan lepas tidak satu anjing pun galak atau berkelahi sesama anjing, mereka seakan sudah mengerti dan memahami apa yang diperintah majikannya.
Lelut Cellelut yang merupakan peternak babi itu mengaku, anjing yang dipelihara merupakan hasil adopsi di jalanan.
Bahkan ada juga anjing yang dititip oleh seseorang, namun tidak diambil-ambil.
"Anjing ini ada yang dapat di jalan, ada yang dirawat dari kecil, ada yang adopsi dan ada yang nitip, tapi tidak diambil," ujarnya ditemui di kediamannya, Senin (20/9).
Lelut Cellelut mengaku senang memelihara anjing sejak kecil. Bahkan menganggap anjingnya bagian dari keluargaanya dan diberi nama Lee Family. Diceritakan, awal dirinya suka dengan anjing memang sejak kecil.
Awalnya dia memelihara seekor anjing.
Namun pada 2000 mulai aktif melakukan rescue terhadap anjing telantar.
"Sejak kecil saya memang suka sama anjing. Itu juga didikan dari orangtua. Untuk anjing yang telantar memang saya beri obat, bahkan juga mengajak ke dokter," ucapnya.
Dari rescue tersebut, dirinya mulai banyak memelihara anjing.
Menurutnya kini anjing-anjing yang dipelihara itu merupakan semangat dirinya untuk bekerja.
Lantaran memelihara babi, setiap hari Lelut Cellelut mengambil makanan babi dari warung makan, restoran, dan hotel di wilayah Canggu dan Kerobokan.
Ia pun selalu mengajak anjingnya saat mengambil makanan babi tersebut.
Tidak tanggung-tanggung jumlah anjing yang diajak untuk berkeliling sebanyak 6 ekor.
Meski demikian dirinya mengaku selalu anjing yang diajak bergilir, mengingat semua anjing miliknya suka diajak untuk mencari pakan ternak babinya.
"Dulu, awalnya mengajak anjing satu kemudian berproses beberapa tahun bawa dua anjing, kemudian berproses bisa membawa empat anjing, terus akhirnya bawa enam anjing. Itu sebelumnya dilatih dan diarahkan, bisa karena terbiasa," ungkapnya sembari mengatakan dulu sebelum Covid-19 bisa sampai Kuta.
Bahkan bisa seharian mengajak anjing berkeliling untuk mencari pakan babi.
Ditanya alasan senang memelihara anjing, Lelut Cellelut mengaku, selain hobi, anjing menurutnya memiliki kesetiaan tiada tanding dan tiada bandingnya.
Bahkan, anjing bisa menjaga tuannya selama 24 jam dan tidak pernah mengeluh.
"Dia tahu unsur sekala dan niskala. Bukti nyata anjing juga biasanya bisa menemukan mayat di bawah reruntuhan, yang dijadikan pelacak itu. Ada lagi anjing belang bungkem itu bisa menetralkan alam semesta," tuturnya.
Biaya pemeliharaan anjing-anjing bisa mencapai Rp3 juta sampai Rp5 juta per bulan, mulai dari biaya pakan hingga kesehatan anjing tersebut.
"Anjing di sini setiap dua atau tiga bulan selalu kita vaksin. Ini (anjing) kan hasil rescue. Dari yang saya rescue ada yang sakit, luka, sakit kulit. Itu kita bawa ke dokter, rawat sampai sembuh, lalu kita pelihara," ucapnya.
Jenis anjing peliharaan Lelut Cellelut pun kini berbeda-beda, mulai dari anjing lokal hingga anjing ras. Kegiatan mencari pakan babi setiap hari mulai pukul 16.00, anjing-anjing selalu ikut dan duduk di atas ember tempat untuk menaruh makanan.
Sekali berangkat dia biasanya mengajak 6 ekor anjing secara bergiliran.
Saat diajak berkeliling anjingnya jinak banyak yang tertarik melihat, anjingnya juga diam tidak mau turun sebelum diturunkan.
“Kalo dari jenis saya juga kurang paham ya. Ada anjing Bali, anjing Kintamani, Golden Retriever, Shih-Tzu, anjing pom, dan Cihuahua," ujarnya.
Baca juga: Dua Pelaku Pencurian Ditangkap Saat Ambil Motor ke TKP di Banjar Gulingan Badung
Baca juga: Perumda Pasar Sewakadharma Denpasar Akan Lakukan Penataan Pedagang Pelataran di Pasar Badung
Terkadang, dia mengaku kewalahan membiayai kebutuhan anjing-anjing kesayangannya tersebut.
Namun, menurutnya ada saja dermawan yang memberikan donasi sehingga bebannya sedikit berkurang.
"Kalau ada yang donasi itu biasanya kita sisih-sisihkan untuk perawatan," ujarnya.
Pihaknya pun membuka donasi, bagi masyarakat untuk biaya pemeliharaan anjing-anjingnya.
Masyarakat bisa menghubungi di media sosial instagram maupun facebook @LelutCellelut. Kendati demikian jika donasi banyak ia juga kadang mendonasikan kembali kepada yang sangat membutuhkan.
"Selain membawa anjing untuk mencari pakan babi, saya juga memberi makan anjing liar yang saya temui saat berkeliling. Jadi kasihan, karena anjing saya semuanya kondisinya seperti itu dulu, sakit tak punya bulu," katanya. (*)