KKB Papua

2 Guru SMP Dievakuasi dengan Helikopter dari Kiwirok, Takut Diserang KKB Pimpinan Lamek Taplo

Masih ada 17 warga yang mengungsi ke Pos Satgas Pamtas Yonif 403/WP paska penyerangan Puskesmas Kiwirok oleh KKB Papua pimpinan Lamek Taplo.

Editor: Bambang Wiyono
Dokumen Penrem 172/PWY for Tribun-Papua.com
Tiga warga Distrik Kiwirok memilih dievakuasi ke Jayapura lantaran trauma akibat gangguan KKB yang menewaskan tenaga kesehatan, baru-baru ini. 

TRIBUN-BALI.COM, JAYAPURA – Situasi keamanan di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua masih belum terkendali paska penyerangan Puskesmas dan fasilitas umum lainnya oleh KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) pimpinan Lamek Taplo.

Penyerangan dan pembakaran Puskesmas hingga menewaskan tenaga kesehatan (nakes) Suster Gabriella Maelani (23) dan seorang prajurit TNI Pratu Ida Bagus Putu telah membuat was-was warga setempat.

Warga memilih untuk mengungsi dari Kiwirok karena khawatir akan keselamatan mereka.

Baca juga: RIP Gabriella Maelani, Suster Andalan di Distrik Kiwirok yang Dibunuh KKB Papua Pimpinan Lamek Taplo

Terbaru, dua orang guru SMP dan seorang warga memilih minta untuk dievakuasi ke Jayapura. 

Akhirnya tiga orang warga sipil di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang tersebut dievakuasi ke Jayapura oleh personel TNI dari Kolakops Korem 172/PWY, Rabu (22/9/2021).

Mereka dievakuasi menggunakan menggunakan helikopter tipe 412 EP TNI-AD.

Mereka yang meminta diungsikan terdiri dari dua orang perantau; Magdalena Esawaek (39) asal Biak berprofesi sebagai guru SMP, Rospiani Purba (55) asal Medan guru SMP, dan seorang warga asli Kiwirok, Yosepa Taplo (50) ibu rumah tangga.

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengatakan, ketiga pengungsi tersebut telah diantar sampai ke rumah kerabat masing-masing di Jayapura.

Baca juga: RIP Gabriella Maelani, Suster Andalan di Distrik Kiwirok yang Dibunuh KKB Papua Pimpinan Lamek Taplo

Warga menyampaikan rasa terimaksih kepada pihak TNI yang telah mengevakuasi mereka dari Distrik Kiwirok.

"Pasca kejadian aksi teror yang dilakukan oleh Kelompok Separatis di Distrik Kwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, beberapa waktu lalu telah menyebabkan masyarakat mengungsi ke Pos TNI," ujar Izak dalam siaran pers kepada Tribun-Papua.com, Rabu (22/9/2021) petang.

Izak menyebut, masih ada 17 warga yang mengungsi ke Pos Satgas Pamtas Yonif 403/WP saat ini. Semuanya merupakan warga pendatang.

Baca juga: KISAH Suster Puskesmas Kiwirok, Diserang KKB Papua Secara Membabi Buta, Pilih Lompat ke Jurang

"Selama proses evakuasi, aparat TNI mendapatkan gangguan tembakan dari pihak Kelompok Separatis Ngalum Kupel, namun hal tersebut bisa diatasi sehingga evakuasi dapat berjalan aman," jelasnya.

Brigjen Izak Pangemanan menegaskan, proses evakuasi menyusul permintaan warga yang ingin keluar mencari rasa aman sementara waktu akibat gangguan kelompok separatis di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang. 

"Masyarakat menginginkan Distrik Kiwirok kembali aman dan kondusif serta roda pemerintahan berjalan normal kembali," ujarnya.

Baca juga: Cerita Dokter Ditikam Belati dari Belakang, Lompat ke Jurang, Saat Puskesmas Kiwirok Diserang KKB

Izak mengungkapkan, kondisi masyarakat yang mengungsi dalam keadaan baik dan untuk memenuhi kebutuhan mereka, TNI akan mengirimkan bantuan bahan makanan dari Jayapura menggunakan helikopter.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved