Berita Karangasem
Pemkab Karangasem Habiskan Sekitar Rp 440 Juta untuk Biaya Isoter Pasien Covid-19 pada Tahap I
Plt. Kapala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengatakan, biaya operasional isoter tahap 1 menghabiskan sekitar Rp 440 juta.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Biaya operasional untuk tempat isolasi terpusat (isoter) bagi pasien COVID - 19 di Karangasem diperkirakan sudah menghabiskan anggaran Rp 440 juta lebih.
Meliputi biaya operasional penginapan serta fasilitas hotel, makan minum pasien, dan handscoon untuk proses pemakamannya.
Plt. Kapala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengatakan, biaya operasional isoter tahap 1 menghabiskan sekitar Rp 440 juta.
Untuk sewa penginapan (hotel) mencapai Rp 237 juta, biaya makan minum yang dikarantina sekitar Rp 199 juta, serta biaya pengadaan handscoon Rp 4.4 juta.
Baca juga: Bawa 1 Klip Narkotika, Wanita Asal Mergan Klungkung Diamankan BNNK Karangasem
"Biaya isoter untuk pasien COVID dikarantina tahap prtama yang terealisasi sekitar Rp 440 juta. Anggaran ini diambilkan dari biaya tidak terduga (BTT) di BPKAD Karangasem," kata IB Ketut Arimbawa, Rabu (22/9/2021) siang.
Mantan Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) ini mengatakan, satu orang pasien dianggarkan Rp 200 ribu untuk menyewa penginapan serta fasilitas hotel dan Rp 100 ribu untuk makan minum per harinya.
Sebelumnya kasus pasien yang dikarantina dihotel sempat mengalami peningkatan. Namun, saat ini jumlahnya melandai.
"Dari 334 kamar (isoter) yang disediakan, yang isi tinggal 20 unit.
Semoga kasusnya segera menurun. Apalagi Karangasem sekarang masuk zona kuning (level III).
Harapan kita terhadap masyarakat agar tetap patuhi mengunakan protokol kesehatan (prokes) untuk tekan kasus," tambahnya.
Untuk diketahui, pasien COVID - 19 yang dirawat isoter di Karangasem terus mengalami penurunan tiap harinya.
Dari 344 unit jumlah kamar yang disediakan di delapan Kecamatan, kini terisi sekitar 20 unit. Sedangkan sisanya masih kosong.
Hotel yang masih isi tersebar di beberapa titik di Karangasem.
Belasan hotel yang semula dipakai tempat isolasi agar kasus konfirmasi COVID di Karangasem terus berkurang. Mengingat isolasi mandiri dianggap tak efektif dalam mengurangi kasus COVID di Bumi Lahar.
Pasien konfirmasi tanpa gejala akan dijemput petugas, dan diberikan perawatan oleh tim medis di Puskesmas
Baca juga: BPBD Provinsi Bali Verifikasi Calon Penerima Bantuan Pasca Bencana di Karangasem