Kesehatan Mental

Jika Mengalami 7 Tanda Ini Berarti Kamu Memiliki Gangguan Kecemasan

Ada gangguan kecemasan yang sifatnya khas, melekat pada situasi tertentu seperti takut terbang, hewan tertentu, atau banyak hal lainnya.

Istimewa
Foto ilustrasi wanita yang sedang mengalami cemas dan stres (beauty.grivy.com) 

"Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS), yang ditandai dengan sakit perut, kram, kembung, gas, sembelit, dan/atau diare, pada dasarnya adalah kecemasan dalam saluran pencernaan," kata Winston.

IBS tidak selalu disebabkan oleh gangguan kecemasan. Tetapi, keduanya sering terjadi bersamaan dan bisa memperburuk satu sama lain.

Usus sangat sensitif terhadap stres dan begitu juga sebaliknya, masalah pencernaan kronis sering membuat orang cemas. Serangan panik Manifestasi serangan panik bisa begitu menakutkan.

Tiba-tiba Anda dicekam perasaan takut yang luar biasa, membuat Anda merasa tidak berdaya dan panik.

Serangan panik

dapat berlangsung selama beberapa menit, disertai dengan gejala fisik seperti napas memburu, jantung berdebar kencang, kesemutan atau tangan mati rasa, berkeringat, lemas atau pusing, nyeri dada, sakit perut dan merasa panas atau dingin.

Serangan panik tidak selalu berkaitan dengan gangguan kecemasan. Tetapi, jika terjadi berulang kali, mungkin itu termasuk kategori gangguan mental yang bernama gangguan panik.

Orang dengan gangguan panik hidup dalam ketakutan tentang kapan, di mana, dan mengapa serangan mereka yang berikutnya mungkin terjadi.

Mereka cenderung menghindari tempat-tempat di mana pernah terjadi serangan di masa lalu.

Kilas balik

Sering mengalami kilas balik kejadian yang membuat trauma, adalah ciri gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Beberapa penelitian, salah satunya studi yang dimuat dalam Journal of Anxiety Disorder 2006, menunjukkan kilas balik PTSD sering muncul pada orang dengan gangguan kecemasan sosial.

Ada cukup banyak penderita kecemasan sosial, yang pernah merasa sangat sakit hati karena pernah diejek di depan publik.

Biasanya, mereka akan menghindari tempat atau situasi yang bisa memicu kilas balik itu datang lagi.

Misalnya, orang yang trauma karena pernah diejek di depan publik akan menjadi tidak suka tampil di keramaian atau tidak suka memiliki banyak teman.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved