Berita Denpasar

UPDATE: Menparekraf Bahas Pentahapan Pembukaan Bali Bersama Stakeholder Pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno menggelar rapat terbatas

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Karsiani Putri
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Menparekraf saat memberikan keterangan usai rapat rencana persiapan pembukaan Bali. 

Dan tempat karantina untuk wisatawan mancanegara sudah ada 35 hotel yang disiapkan baik itu masuk dalam tiga green zone maupun diluar green zone dan itu semua sudah kerjasama dengan Rumah Sakit, Kantor Kesehatan Pelabuhan yang memutuskan clearance mereka.

Untuk karantina mereka berapa hari masih dalam pembahasan opsi atau pilihan 5 hari ataupun 8 hari dan akan diputuskan pada rapat koordinasi tingkat menteri 30 September 2021 mendatang.

Pihaknya terus mengkaji negara-negara mana saja yang memenuhi kriteria atau persyaratan dengan kita dan bisa melakukan travel bubble, apakah Inggris, Amerika Serikat dan lainnya.

"Kita mempunyai kriteria seperti length of stay, kemampuan daya belinya, budayanya kemudian kita belum melihat dari kondisi internal perkembangan Covid-19 nya karena sangat fluktuasi sekali. Misalnya Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Rusia ini salah satu dari beberapa negara yang kita ajukan ke pusat," imbuh Wagub Bali Cok Ace.

Mengenai pembatasan turis backpacker, ia menyampaikan disini punya pasar semua mulai dari kelas pasar Rp300 ribu ada dan ini perlu ada penyesuaian kedepannya.

Kalau sekarang dimasa pandemi Covid-19 dinyatakan bahwa harus yang mempunyai kemampuan daya beli tinggi itu karena ada biaya-biaya tambahan yang harus dibayarkan, seperti membayar biaya asuransi, biaya tes PCR.

Jadi, bukan karena negara tujuannya mahal tetapi karena prosesnya menimbulkan biaya mahal.

Diakui Cok Ace maskapai internasional sudah banyak yang booking direct ke Bali, jika di bulan Oktober buka mereka akan datang ke Bali.

"Sudah (banyak bookingan) dari penerbangan ini banyak sekali kalau Oktober di buka sebenarnya sudah banyak penerbangan yang akan datang ke Bali. Seperti dari Turkish Airlines, Singapore Airline, Emirates dan Qatar. Tetapi belum bisa dihitung berapa nya kalaupun banyak kita juga selected," ungkapnya.

Oktober nanti akan dibuka juga sebagai momentum persiapan penyelenggaraan G-20 di Bali dan kick off-nya diharapkan akhir tahun ini sehingga acara-acara kecil sebelum itu bisa didahului.

"Kita harapkan Oktober, tetapi kalau sekarang Oktober diumumkan kalau penerbangan internasional pasti bulan November baru bisa karena kan dia harus booking, beli tiket, segala macamnya. Kita ingin buru-buru cepat diumumkan karena tidak serta merta pada saat dibuka besoknya langsung berdatangan," kata Wagub Bali.

Menurutnya sejumlah maskapai penerbangan internasional sudah menghubungi kita untuk minta waktu satu in advance atau satu bulan sebelumnya diumumkan sudah diinformasikan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Cok Ace Ungkap Maskapai Internasional Sudah Ingin Segera Terbangi Rute ke Bali

Baca juga: Pria Mabuk Jadi Korban Penusukan di Kesiman Denpasar, Dilarikan ke RS Sanglah

Baca juga: PDAM Denpasar Akan Lakukan Penyesuaian Tarif Air Minum, Berikut Perubahannya

"Kalau Oktober diumumkan, realisasi nya baru bisa di November," tambahnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved