Berita Badung
Buntut Kasus Perkelahian di Sading Badung, Desa Adat Minta Ada Upacara Pembersih di TKP
Bendesa Adat Sading, Ketut Sudiarsa saat dikonfirmasi mengakui adanya kejadian perkelahian hingga bersimbah darah itu.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Desa adat Sading, Kecamatan Mengwi Badung meminta agar adanya upacara pembersihan secara niskala di wilayah Desa Adat khususnya di Banjar Puseh.
Hal itu dilakukan setelah terjadi perkelahian antar warga hingga bersimbah darah di Banjar Puseh, Kelurahan Sading, Mengwi Badung pada Rabu 29 September 2021
Bendesa Adat Sading, Ketut Sudiarsa saat dikonfirmasi mengakui adanya kejadian perkelahian hingga bersimbah darah itu.
Hanya saja dirinya tidak mau berkomentar lantaran sudah di ranah aparat kepolisian.
Baca juga: UPDATE: Korban Perkelahian di Sading Badung Masih Sadar, Dokter Akan Lakukan Tindakan Operasi
"Atas peristiwa itu kami tidak bisa memberikan komentar banyak, karena menjadi ranah kepolisian," katanya.
Ia juga mengatakan saat ini dirinya akan melaksanakan paruman terbatas dengan prajuru di Banjar Puseh.
Mengingat adanya kejadian itu harus dilakukan upacara pembersihan desa secara niskala.
"Nanti saya akan rembug dulu sama prajuru. Siapa pelakunya atau yang akan melakukan upacara pencaruan, dan sebatas mana upacara pencaruannya itu nanti kita putuskan," jelasnya.
Pihaknya mengaku akan melakukan parum secara terbatas yang tidak dilaksanakan di balai desa. Sudiarsa mengaku kebetulan nanti ada kegiatan upacara di rumah prajuru, disanalah nanti dibahas, mengingat masalah tersebut bukan di desa adat melainkan di tingkat Banjar.
"Jadi wilayah banjar adat dulu kita tanyakan, bagaimana sanksi krama atau warga baru lihat bisa memberikan keputusan," katanya.
Menurutnya semua ini merupakan kriminal murni, sehingga keterangan terkait kasus ada di kepolisian.
Disinggung kapan kira-kira akan dilakukan pecaruan tersebut, pihaknya mengaku belum bisa diketahui.
Pasalnya terkait pencaruan harus ditanyakan dulu dengan sulinggih, lantaran di desa adat berkaitan dengan agama, atau kepercayaan.
"Jadi kita sesuai ajaran agama Hindu di Bali selalu melihat tuntunan dari sulinggih atau pandita, untuk diperoleh hari baik. Sehingga upacara yang kita laksanakan tidak sia-sia," tungkasnya.
Baca juga: UPDATE: Korban Perkelahian di Sading Badung Masih Sadar, Dokter Akan Lakukan Tindakan Operasi
Korban Akan Jalani Operasi
Sementara itu, I Made Oka Suyasa (40) yang merupakan korban keributan hingga bersimbah darah di Banjar Puseh, Kelurahan Sading, Mengwi Badung kini masih dirawat di RSD Mangusada pada Rabu 29 September 2021.
Bahkan karena korban mengalami luka yang lumayan serius sehingga harus dilakukan operasi.
Sebelumnya korban dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) lantaran mengalami luka di beberapa tubuhnya mulai dari tangan hingga perut hingga bagian kepala.
Namun hari ini sekitar pukul 14.00 wita korban langsung dipindahkan ke ruang operasi untuk menjalani perawatan intensif.
Plt Dirut RSD Mangusada dr. Ketut Japa saat ditemui mengatakan pihaknya menerima pasien karena insiden perkelahian di Kelurahan Sading sekitar pukul 23.00 wita.
Saat itu kondisi pasien masih sadar dan bersimbah darah.
"Jadi laporan staf kami, kemarin memang ada pasien diantar dengan menggunakan mobil pick up beserta didampingi aparat kepolisian. Tanpa ada keluarganya," ucapnya.
Dijelaskan saat dibawa ke RSD Manguasa kondisi pasien dalam keadaan sadar hanya saja banyak mengalami luka-luka dari senjata tajam.
Luka yang terlihat saat itu yakni di Dahi, tangan dan kepala.
"Jadi semuanya luka terbuka. Bahkan ada luka lecet di tangan badan dan kepalanya," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS - Dua Warga Duel di Desa Sading Badung Gunakan Sajam
Dijelaskan saat ini RSD Mangusada berusaha menyelamatkan nyawa pasien, meski sampai saat ini pihak keluarga belum sempat mendatangi RSD Mangusada.
Kendati demikian untuk kepentingan penyelamatan pasien pihaknya selalu melaksanakan SOP yang ada.
"Jadi kami mengutamakan keselamatan jiwa, sehingga hari ini kita lakukan operasi kepada pasien. Mudah-mudahan kita bisa melayani sebaik-baiknya," jelasnya.
Disinggung mengenai kondisi pasien saat ini, dr Japa mengaku saat ini masih stabil dan sadar.Bahkan kondisinya sama saat dibawa ke RSD mangusada hingga sampai saat ini.
"Upaya yang kita lakukan saat ini dimana banyak darah yang keluar sebelumnya itu yang kami sumbat dulu. Agar pasien tidak kekurangan darah, dan akan tetap kita tangani dengan baik," bebernya.
Ditanya kembali luka sebelah mana yang parah hingga pasien harus dilakukan operasi, dr Japa mengatakan luka yang parah itu di dahi dan di kepala. Bahkan di kepala pasien mengalami keretakan.
"Jadi ini yang kita antisipasi. Bagaimana agar tidak terjadi pengaruh kesehatan pasien, mengingat ada keretakan di kepala. Sehingga kami menjaga kondisi tubuh pasien," jelasnya
"Saat ini belum bisa ditemui karena masih di ruangan," jelasnya sambil menunjuk ruang oprasi di belakangnya.
Seperti diketahui, Perkelahian hingga bersimbah darah di wilayah hukum polres Badung kembali terjadi.
Bahkan kini perkelahian antar warga terjadi di Banjar Puseh, Desa Sading, Mengwi, Badung.
Perkelahian yang terjadi pada Selasa 28 September 2021 malam itu dipicu karena ketersinggungan antara pelaku dan korban melalui status Whatsapp.
Pada perkelahian yang terjadi sekitar pukul 20.00 wita itu seorang pria bernama I Made Oka Suyasa mengalami luka parah di selujur tubuhnya.
Bahkan kini kondisinya pun masih kritis dan kini dirawat di RSUD Mangusada Kabupaten Badung.
Sedangkan pelaku yang diketahui bernama I Wayan Armita alias Pak Ega (51) sudah diamankan dan masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Badung. (*)
Artikel lainnya di Berita Badung