Berita Bali
Mulai Menetes ke Kas Daerah, Penurunan Level PPKM di Bali Berdampak Positif ke Pendapatan Retribusi
Pembukaan sejumlah objek wisata seiring dengan status level 3 PPKM Provinsi Bali membuat kunjungan wisata mulai sedikit bergeliat.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Ia menambahkan, wisatawan lebih banyak berkunjung saat hari libur, yakni Sabtu dan Minggu.
Pada hari-hari tersebut, pendapatan bisa mencapai Rp 4 juta sampai Rp 5 juta. Sementara di hari biasa, rata-rata hanya Rp 2 juta.
"Pendapatan kita rata-rata agak naik pada weekend. Beberapa kali, dari hasil monitoring kami, bisa sampai Rp 4 juta hingga Rp 5 juta yang masuk ke pendapatan daerah dari retribusi objek wisata. Nah untuk hari biasa, catatan kita sangat berfluktuasi. Rata-rata pemasukan Rp 2 juta- Rp 1,7 juta lah,” jelas dia.
“Itu pun sudah dari semua objek wisata yang dikelola Pemkab. Yakni 6 DTW, seperti Tirta Empul, Goa Gajah, Gunung Kawi Tampaksiring, Gunung Kawi Sebatu, Yeh Pulu, Candi Tebing Tegalinggah. Yang mendominasi sementara masih Tirta Empul dan Goa Gajah, setelah itu baru Gunung Kawi," Agung Putrawan menambahkan.
Terkait informasi tentang rencana pembukaan pariwisata internasional untuk Bali, Agung Putrawan mengatakan, ia memang mendengarnya saat mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno ketika berkunjung ke Desa Batuan, Sukawati, Gianyar.
"Saat itu beliau berkata bahwa rencana ini masih dibawa ke rapat kabinet. Beliau sih berencana di bulan Oktober akan buka wisman. Akan tetapi tentunya beliau mewanti wanti dengan pernyataan beliau agar kasus Covid terkendali. Apabila sudah terkendali dan hasil rapat kabinet di pusat memutuskan dibuka, maka kita berharap bahkan sangat berharap, ya astungkara nanti di Oktober ini bisa dibuka," harapnya.
"Kita sesungguhnya lebih 2 tahun ini telah mempersiapkan diri. Industri atau usaha pariwisata di sini sesungguhnya sudah mempersiapkan diri menuju health tourism atau wisata sehat. Dari beberapa parameter atau hal-hal yang diwajibkan terkait dibukanya pariwisata ini, maka harus dimiliki mindset bahwa calon wisatawan akan memperhatikan kesehatan. Yang tadinya pariwisata itu cukup aman dan nyaman, tentu sekarang aman dan nyaman plus sehat," ujarnya.
Data hingga 2 Oktober 2021 menunjukkan bahwa kasus Covid-19 di Bali makin menurun.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, Ketut Suarjaya mengakui jika dalam dua hari terakhir angka penyebaran Covid-19 di Pulau Dewata menurun.
Penurunan, kata dia, terjadi sejak PPKM level 3 berlaku untuk Bali pada 13 September 2021 lalu.
“Iya memang menurun ya. Kami yakin bahwa berikutnya Bali akan level 2,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu 3 Oktober 2021.
Suarjaya mengatakan, keberhasilan merupakan hasil dari kerjasama semua pihak, termasuk masyarakat Bali.
“Ini adalah kerjasama dari semua pihak, dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, TNI-Polri, Satgas, media, dan juga masyarakat,” katanya.
Baca juga: Keliling Malam Kejar Pelanggar, Satpol PP Kota Denpasar Patroli Jaga PPKM Level 3
Angin Surga
Kabar mengenai pembukaan pariwisata internasional untuk Bali pada bulan Oktober juga disambut dengan antusias oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bangli, I Ketut Mardjana, Minggu 3 Oktober 2021.