Penerbangan Internasional Dibuka 14 Oktober 2021, Menparekraf: Masih Ada yang Harus Difinalkan

Dan kita klarifikasi konfirmasi bahwa Indonesia terbuka bagi wisatawan mancanegara tapi memang yang kita bidik adalah pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan lingkungan.

Jadi memberikan dampak positif kepada kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia," tegas Sandiaga.

Pihaknya akan memastikan bahwa promosi kita ke depan adalah promosi yang segmented dan targeted untuk wisatawan mancanegara agar sesuai dengan pariwisata yang berkelanjutan, berkualitas dari segi selama kunjungannya.

Dan juga dari quality of spending dari belanjanya yang bisa memberikan dampak positif bagi penciptaan lapangan kerja khususnya bagi destinasi destinasi wisata dan UMKM.

Mengenai pembukaan Bali, Kemenparekraf menyiapkan destinasi tapi destinasi ini bukan hanya disiapkan dari segi fisiknya tapi dari segi transportasinya, secara end-to-end terkoneksinya seperti apa.

Dan seandainya ada masalah kesehatan, bagaimana asuransinya, bagaimana juga mengantisipasi jika ada lonjakan kasus baru.

Oleh karena itu, ini konsepnya masih uji coba karena yang menjadi catatan bagi pihaknya, waktu melakukan pengendalian terhadap varian delta bahwa kesiapan fasilitas kesehatan ini harus betul-betul mumpuni, harus betul-betul paripurna disiapkan.

Jangan sampai keadaan yang sudah kondisi seperti sekarang karena ingin buru-buru untuk membuka pariwisata mancanegara ini tanpa ada kajian dan evaluasi yang cukup, malah justru nanti akan berpotensi meningkatkan kasus baru Covid-19.

“Dan kita tidak mau kita stop and go (setelah buka kemudian tutup lalu buka lagi), tapi kita maunya bertahap bertingkat dan berkelanjutan jadi itu yang akan menjadi catatan kita kedepan,” tuturnya. (*)