Berita Denpasar
Digadang-gadang Sebagai Palebon Termegah Kedua Setelah Ubud, Ini Tanggapan Gusde Sidarta
Palebon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung dari Griya Gede Keniten, Sanur, Denpasar digadang-gadang sebagai palebon termegah kedua di Bali setelah P
Penulis: Putu Supartika | Editor: Karsiani Putri
Dan khusus untuk puncak palebon ini melibatkan sebanyak 7 orang pedanda baik dari pedanda Siwa maupun pedanda Budha.
Selaku yajamana karya yakni Ida Pedanda Gede Putra Kemenuh dari Griya Gede Kemenuh, Gianyar.
Usai melaksanakan pembakaran jenazah, abu dari Ida Pedanda kemudian dilarung di lau depan Griya Santrian.
“Kami tabur di depan Griya Santrian. Naik boat dari Pantai Sanur menuju ke sana. Kami tabur disana karena di sana ada pura beliau,” katanya.
Saat masih walaka, Ida merupakan tokoh pariwisata dan merupakan pionir pariwisata Bali dari Sanur, Denpasar.
Berbagai penghargaan telah Ida dapatkan terkait pengabdiannya dalam dunia pariwisata.
Gusde Sidarta menuturkan, saat masih walaka Ida bernama Ida Bagus Tjetana Putra.
Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung lahir di Sanur, 26 Mei 1934.
“Beliau adalah tokoh pariwisata Bali dari Sanur. Sanur merupakan pionir pariwisata di Bali dan beliau pionir pariwisata Sanur sehingga otomatis juga pionir pariwisata Bali,” kata Sidharta Putra.
Saat aktif di dunia pariwisata, Ida sempat menjadi ketua PHRI Bali pada tahun 1985 – 1995 dan sebagai Ketua Lions Club Bali pada tahun 1994 – 1995, termasuk ketua Yayasan Pembangunan Sanur.
Ida juga aktif dalam berbagai organisasi seperti PHRI Bali, Kadin Bali, PATA Bali, Apindo Bali, serta Lions Club International.
Juga menjadi founder dari Santrian Group yang bergerak dalam sektor perhotelan, restoran, serta properti.
Selanjutnya, Ida madiksa sebagai pedanda pada tahun 2009 lalu.
Selalu aktif bergerak dibidang adat dengan melakukan pembenahan beberapa pura, serta mengabdi kepada umat sesuai tugasnya sebagai pedanda.
Pada tahun 2019, Ida mendapat satya lencana dalam bidang pariwisata dari Presiden RI, Joko Widodo.