Berita Denpasar
Mahasiswa Teknik Lingkungan dan Teknik Sipil Unmas Denpasar Olah Masker Jadi Bahan Campuran Beton
Mahasiswa Teknik Lingkungan dan Teknik Sipil Unmas Denpasar mengolah limbah masker medis menjadi beton
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Limbah masker medis yang jumlahnya setiap hari meningkat membuat kumpulan Mahasiswa Teknik Lingkungan dan Teknik Sipil Unmas (Universitas Mahasaraswati) Denpasar mengolahnya menjadi salah satu bahan bangunan yakni beton.
Kegiatan pengolahan limbah masker yang dijadikan bahan campuran beton ini dinamakan Covid Concrete atau disingkat dengan Covcrete19.
Ketika ditemui, I Made Wahyu Wijaya selaku Ketua Tim Peneliti Covid Concrete menceritakan bagaimana mulanya tercetusnya ide ini.
"Jadi disini kami melihat ada peningkatan sampah masker selama pandemi ini, terutama masker medis di kegiatan domestik atau rumah tangga.
Baca juga: Bakti Sosial HMPS Manajemen UNMAS Denpasar: Satu Suara untuk Peduli, Banyak Langkah untuk Berbagi
Lalu kebetulan pada bulan April itu ada semacam kompetisi pendanaan penelitian dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
Mereka memberikan kesempatan untuk penelitian-penelitian di bidang kesehatan, salah satunya di bidang kesehatan ini kami mengambil sub temanya penganggulangan sampah medis," katanya, Sabtu 9 Oktober 2021.
Lebih lanjut ia mengatakan, dari sana pihaknya melihat ternyata sampah medis dapat dihasilkan dari kegiatan domestik atau rumah tangga karena digunakan hampir setiap hari.
Setelah melihat banyaknya sampah medis yang dihasilkan rumah tangga, ia dan kumpulan mahasiswa tersebut melakukan survei penggunaan masker medis.
Hingga didapatkan penggunaan masker medis oleh rumah tangga dalam waktu satu hari berjumlah satu hingga 3 masker.
"Masker yang telah digunakan tersebut langsung dibuang di sampah rumah tangga dijadikan satu tanpa ada pemilihan.
Oleh karena itu, daripada mencemari lingkungan karena tidak bisa didaur secara alami.
Maka dari itu kami menemukan ide penganggulangan limbah masker medis ini adalah dengan di solidifikasi atau dibentuk dengan dipadatkan," tambahnya.
Dari sana ia langsung berdiskusi dengan mahasiswa dan orang-orang yang terkait dengan teknik sipil.
Memungkinkan untuk menambahkan serat dari masker ini menjadi bahan campuran untuk beton dan paving blok.
Baca juga: FKG Unmas Denpasar Bagikan 100 Paket Sembako Kepada Warga Lelateng Jembrana