Berita Bali
Bali Diguncang Gempa Bertepatan dengan Tumpek Wariga Sasih Kalima, Pertanda Apa?
Bali diguncang gempa bertepatan dengan Tumpek Wariga Sasih Kalima, benarkah pertanda kerahayuan?
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bali diguncang gempa bertepatan dengan Tumpek Wariga Sasih Kalima, benarkah pertanda kerahayuan?
Sabtu 16 Oktober 2021, Bali diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 4.8 SR.
Menurut laporan BMKG, gempa terjadi pukul 04.18 Wita dan dirasakan di wilayah Bali dan Lombok.
Episenter terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km barat laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km.
Baca juga: Gempa 4,8 SR Mengguncang Bali, Sejumlah Sanggah Warga di Karangasem Rusak
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," kata Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo.
Adapun dampak gempa bumi ini berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem, Denpasar, dan Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Mataram.
Selain itu, juga terjadi gempa susulan pukul 4.42 Wita.
Dari hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan dengan kekuatan 3,8 SR dan 2,7 SR.
Gempa ini juga terjadi bertepatan dengan Tumpek Wariga, Sasih Kalima.
Menurut budayawan Bali, I Ketut Sumarta, terkait gempa bumi ini salah satunya termuat dalam lontar Rogha Sanghara Bhumi.
Di mana gempa yang terjadi sasih kelima yakni bulan Oktober- November menandakan sebagai pengundang Dewata.
Para Dewa senang tinggal di Bumi.
Bumi akan mendapat kerahayuan, segala yang ditanam akan tumbuh subur dan berhasil, saphala sarwa tinandur.
Raja atau pemimpin bijak serta berbudi rahayu.
Baca juga: Tumpek Wariga Penanda 25 Hari Mendatang Galungan, Ini Maknanya